JAMBI.WAHANANEWS.CO, Kota Jambi - Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi menegaskan pentingnya percepatan hilirisasi pangan untuk mendorong kemandirian ekonomi daerah.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi Warsono, di Jambi, Senin (10/3/2025), mengatakan sebagai salah satu daerah yang masih mengandalkan sumber daya alam, perekonomian Jambi masih rentan terpengaruh oleh uktuasi harga komoditas global.
Baca Juga:
Ray Dalio, Miliarder AS yang Dipercaya Prabowo untuk Mengawasi SWF Indonesia
Ketergantungan tersebut memperkuat urgensi perlunya upaya pengembangan hilirisasi pangan, guna meningkatkan nilai tambah dan kemandirian Jambi dalam mengurangi risiko dari volatilitas harga komoditas.
Warsono menegaskan hilirisasi penting dilakukan dalam rangka meningkatkan perekonomian, dengan hilirisasi komoditas yang dihasilkan berbasis sumber daya alam akan memiliki nilai tambah setelah menghasilkan produk turunan berikutnya.
"Sehingga komoditas itu nilai tambahnya meningkat membuat ekonomi lebih baik," katanya lagi.
Baca Juga:
F-PKS DPRD Kalsel Minta Pemprov Lebih Masif Promosikan Daerah ke Investor
Warsono menyebutkan salah satu komoditas yang memiliki potensi besar untuk hilirisasi adalah kelapa sawit. Tidak saja CPO, komoditas kelapa sawit harus menghasilkan produk pangan seperti minyak goreng.
Hilirisasi ini tentunya membutuhkan investasi, untuk itu dia meminta pemerintah daerah dapat memberikan kemudahan infrastruktur bagi investor.
Hal yang perlu dipersiapkan untuk menunjang program hilirisasi itu mulai dari tenaga kerja, perizinan, distribusi, transportasi. Hal ini yang masih perlu dilakukan pemerintah daerah untuk menarik investor.
"Ini pekerjaan rumah pemda untuk memfasilitasi infrastruktur dan sebagainya," katanya.
Infrastruktur yang memadai menjadi pertimbangan investor untuk berinvestasi. Ketersediaan jalan tol di Jambi, juga menjadi pertimbangan investor untuk membangun pabrik di Jambi.
Sementara itu, infrastruktur lain yang perlu dipikirkan adalah pelabuhan. Dia menyampaikan bahwa Bank Indonesia berkomitmen mendukung program Astacita pemerintah dalam mendorong hilirisasi pangan, mengingat perannya yang signikan dalam meningkatkan nilai tambah sektor pertanian, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat stabilitas harga dan inasi.
[Redaktur: Patria Simorangkir]