Jambi.WahanaNews.Co| Kepolisian Daerah (Polda) Jambi mengungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan anak di bawah umur. Dalam kasus ini, dua orang perempuan berinisial NA dan OK ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan.
Kasus tersebut terbongkar setelah salah satu korban, sebut saja Bunga (nama samaran), mengaku dijebak dengan janji pemberian uang dan telepon genggam. Korban kemudian dibawa keluar provinsi dan diduga dijual kepada seorang pria di Batam, Kepulauan Riau.
Baca Juga:
Kunjungan Kompolnas ke Polda Jambi, Klarifikasi Atas Saran dan Keluhan Masyarakat
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jambi membenarkan adanya penangkapan terhadap dua pelaku dan memastikan penyidikan masih berjalan.
"Kasus masih dalam proses pengembangan. Para tersangka tetap ditahan,” ujar perwira tersebut saat dikonfirmasi.
Penyidik menduga praktik ini dilakukan secara terencana. Para pelaku menggunakan media sosial untuk membujuk korban dengan iming-iming hadiah dan pekerjaan, sebelum akhirnya menjual korban ke luar provinsi.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Dukung Penggunaan Produk Nasional Kelistrikan Standar dan Ramah Lingkungan untuk Tingkatkan TKDN
Sementara itu, sejumlah pihak mendesak aparat kepolisian agar menindak seluruh jaringan yang terlibat, termasuk pembeli. Ketua Perkumpulan Tertib Bangkit Jambi, Iyan, meminta penyidik tidak berhenti pada pelaku perantara.
"Kami berharap Polda Jambi mengusut tuntas jaringan ini, termasuk pembeli anak di bawah umur. Penegakan hukum harus sampai ke akar,” katanya pada Kamis (30/10/2025).
Di tengah penyidikan, beredar kabar bahwa Kasubdit yang menangani perkara ini dipindahkan ke Polres Tanjung Jabung Timur. Namun pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait hal tersebut.
Kasus perdagangan anak di bawah umur dikategorikan sebagai extraordinary crime sesuai Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Aparat diharapkan menuntaskan penyidikan untuk mencegah munculnya korban baru. [yg]