WahanaNews-Jambi | Kementerian ESDM berharap dengan diluncurkannya Holding dan Subholding PT PLN (Persero), kinerja bisnis PLN bisa lebih efisien ke depannya.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana, dalam peluncuran Holding dan Subholding PT PLN (Persero), di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Baca Juga:
Pertumbuhan Tinggi, Dirjen ESDM: Masalah Over Supply Listrik di Jawa-Bali Akan Teratasi
Rida menjelaskan, dalam situasi dan kondisi energi global yang tengah berubah akibat pandemi covid-19 yang belum seluruhnya tuntas, dan gejolak politik akibat Rusia dan Ukraina, serta adanya tekanan untuk segera dilaksanakan transisi energi, semakin hari menjadi tuntutan global.
Maka semua perusahaan dituntut untuk makin lincah dan makin gesit, serta makin efisien dengan cara beradaptasi atas situasi yang berkembang melalui pengembangan inovasi baru, dan menciptakan layanan serta bisnis baru guna kesinambungan perusahaan.
"Kementerian ESDM mengapresiasi langkah restrukturisasi PLN ini. Agar PLN lebih lincah, gesit, dan efisien dalam menjawab perubahan kondisi dan tantangan energi Indonesia dan global baik itu untuk saat ini maupun untuk masa depan," ujar Rida.
Baca Juga:
Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik, PLN Jaga Pelayanan Listrik Tetap Andal
Oleh karena itu, melalui pembentukan holding dan subholding, Kementerian ESDM berharap terhadap PLN akan makin efisien ke depannya.
"Contohnya penjualan makin naik. Artinya ada ruang karena konsumsi per kapita kita masih kecil sedangkan tetangga kita sudah besar termasuk Malaysia. Itu juga merupakan peluang yang besar yaitu biaya pokok penyediaan akan turun, revenue akan naik, dan ujungnya beban fiskal APBN akan juga turun," katanya.
Kementerian ESDM, juga berharap PLN makin efektif dan cepat mengambil keputusan, sehingga selalu terdepan dalam semua lini. Misalkan, selalu memanfaatkan teknologi baru yang terkait.