JAMBI.WAHANANEWS.CO, BELAWAN - Pertama kali dalam sejarah, PT PLN (Persero) mengoperasikan co-firing Bio Compressed Natural Gas (BioCNG) berbahan baku limbah kelapa sawit pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan, Sumatera Utara. Inovasi energi bersih ini sekaligus menjadi kado peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.
Penggunaan perdana energi terbarukan ini menjadi tonggak penting dalam diversifikasi sumber energi ramah lingkungan, sekaligus memperkuat komitmen PLN menuju Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Baca Juga:
PLN Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 sampai S2 di Seluruh Indonesia
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi mengapresiasi langkah PLN dalam menghadirkan inovasi BioCNG pertama di Indonesia.
“Saya sangat mengapresiasi co-firing BioCNG pertama di Indonesia ini sebagai upaya membangun energi baru terbarukan (EBT) di sektor pembangkitan. Ini akan menambah bauran EBT khususnya yang berada di Sumatera Utara,” ujar Eniya dalam keterangan tertulisnya yang diterima WAHANANEWS.CO pada Selasa, (19/8/2025).
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN akan terus mengoptimalkan potensi lokal untuk menghadirkan solusi energi bersih.
Baca Juga:
Selalu Berbaur dengan Konsumen, ALPERKLINAS Dorong Seluruh Unit PLN Berbagi dengan Masyarakat
“Melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan ini, kami tidak hanya menghadirkan listrik yang ramah lingkungan, tetapi juga memperkuat kedaulatan energi dan di saat yang bersamaan menggerakkan roda perekonomian, menciptakan lapangan kerja baru, dan membantu mengentaskan kemiskinan,” kata Darmawan.
BioCNG yang digunakan di PLTGU Belawan dihasilkan dari pengolahan limbah cair kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME). Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia memiliki potensi signifikan untuk mengubah limbah ini menjadi sumber energi terbarukan yang berkelanjutan.
Pemanfaatan ini tidak hanya menghadirkan solusi energi yang lebih ramah lingkungan dan stabil secara ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, seperti membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan petani, mendorong tumbuhnya industri pengolahan lokal, serta mengurangi dampak pencemaran lingkungan di sekitar wilayah perkebunan.