WahanaNews-Jambi | Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan PT PLN (Persero) tak akan kelebihan pasokan listrik lagi (over supply). Lantaran, sudah ada pihak yang sepakat untuk memanfaatkan pasokan listrik tersebut.
Menurut catatan Menko Luhut, PLN mengalami oversupply sebanyak 5,2 gigawatt (GW) pada tahun lalu. Namun, dia mengungkap sudah ada pihak yang sepakat untuk menyerap kelebihan listrik itu sebanyak 4 GW. Artinya, tinggal tersisa 1,2 GW lagi.
Baca Juga:
PDIP Sebut Pramono Jalan Tengah Kubu Ahok dan Anies di Pilgub 2017
"Tadi saya sama pak Darmo (Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo) baru bicara, ini ada investor baru yang bikin aluminium industri di Jawa Timur, dia butuh 4 GW. Nah jadi kelebihan listriknya pak Darmo yang 5,2 GW itu hampir terserap semua," ujar dia dalam Peluncuran Battery Assets Management Services Indonesia Battery Corporation (IBC), di Kemenko Marves, Jakarta, Senin (12/6/2023).
Merespons ini, sambil sedikit berkelakar, dia menyebut langkah ini bisa membuat PLN menjadi lebih sehat.
"Jadi kira mungkin nanti pak Darmo harus beliin saya bakso, tahun depan karena investasi ini dia gak ada kelebihan listrik lagi dan PLN pasti akan lebih sehat. Dan PLN akan bangun tadi 2,5 GW pertahun renewable energy, jadi harus lihat ekosistem tadi semua," urai Menko Luhut.
Baca Juga:
Anies Gagal Maju Pilkada Jakarta, RK-Suswono Resmi Didukung 15 Partai
"Didorong oleh pak Darmo dalam RUPTL yang sedang diusun ada tadi, Hydropower, geothermal dan lain-lain," imbuhnya.
Informasi, pemerintah saat ini tengah menggencarkan upaya untuk implementasi kendaraan listrik. Tujuannya, guna menekan emisi karbon di sektor transportasi, termasuk juga secara ekosistem dari hulu ke hilir.
Pada kesempatan ini, Menko Luhut mengungkap kalau Indonesia memiliki potensi besar dalam memproduksi listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).
Angkanya pun fantastis, mencapai 437 gigawatt. Sementara, untuk kelebihan supply PLN 5,2 GW yang disebut sebelumnya dikatakan sudah tak lagi menjadi masalah. Selanjutnya, tinggal menguatkan penyerapan dari listrik EBT ini.
"Jadi teman-teman sekalian Indonesia ini punya 437 GW potensial dari clean atau green energi. Nah sekarang Kita kelebihan masih 5,2 GW tapi tahun depan pun itu sudah gak masalah," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia perlu dilihat secara utuh. Artinya, tidak bisa sebatas pada jenis kendaraannya saja.
Dia menegaskan pengembangan ekosistem kendaraan dari hulu ke hilir perlu jadi perhatian dalam satu bagian yang jelas.
"Kita melihat kendaraan listrik ini harus melihat utuh satu ekosistem tidak bisa hanya melihat 'oh mobil ataupun motor', karena ada 4 wheelers 2 wheelers harus ada tadi bus itu jadi satu sistem," ujarnya dalam Peluncuran Battery Assets Management Services Indonesia Battery Corporation (IBC), di Kemenko Marves, Jakarta, Senin (12/6/2023).
"Kemudian ada early retirement coal fire, itu juga terjadi," sambungnya.
Hal uni perlu dilakukan lantaran perlu adanya pendukung antara sektor hulu dan sektor hilir di para pengguna kendaraan listrik. Salah satu yang digandengnya adalah kerja sama antara BUMN Indonesia dan BUMN China. Ini melibatkan IBC dan PLN, serta sejumlah perusahaan asal China.
"Kita saksikan sebentar lagi kerjasama antaa IBC dan concosrium untuk pengembangan BAMS di Indonesia. Ini karya oklaborasi BUMN china dan indonesia," kata dia.
Menurutnya, langkah ini tak terlepas dari upaya menekan emisi karbon atau net zero emission pada 2060 mendatang di Indonesia. Melalui kerja sama ini, akan dihadirkan stasiun penggantian baterai yang bisa digunakan berbagai merek, terkhusus untuk kendaraan listrik roda 2.
"Sebagai bagian dalam mendorong transisi energi untuk mendorong NZE. Kita telah memulai prohram elektfikasi kendaraan dan pemerintah meluncurkan program bantuan adopsi kendaraan lustrik," jelas Menko Luhut.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Hattari menyampaikan kalau nantinya IBC bakal memproduksi sebanyak 21 ribu baterai motor listrik. Nantinya ini bisa digunakan oleh beragam merek motor listrik. Mulai dari Gesits, Alva, Volta, hingga motor-motor hasil konversi.
"Dari BAMS, IBC bisa poduksi 21 ribu battery pack dimana 15 ribu diantaranya digunakan di motor listrik dan 6 ribu lainnya tersebar di swaping station," kata dia.
"Platform ini akan menyediakan infrastruktur pengisian yang berintegrasi dan didukung seluruh pihak, termausk kompatibilitas bagi para pengguna. Ini memberikan kepastian masyarakat denga mudah megisi daya listrik mereka di seluruh wilayah," sambung Rabin. [Yg]