Jambi.wahananews.co| Rencana pengaktifan kembali operasional angkutan batu bara di Jambi masih akan dipertimbangkan. Semula direncanakan pada 2 Mei, namun lantaran ada kunjungan Presiden Jokowi membuat akses distribusi emas hitam Jambi yang masih menggunakan jalan negara akan terpengaruh.
Gubernur Jambi Al Haris menyatakan kepastian kembali beroperasinya angkutan tambang itu masih dipertimbangkan.
Baca Juga:
Strategi Kolaborasi Ekonomi Indonesia-Australia Kembali Diperkuat untuk Lanjutkan Berbagai Komitmen Kerja Sama
Sebab, kata Al Haris bertepatan dengan kunjungan Presiden Jokowi ke Jambi.
"Batu bara tadinya tanggal 2 Mei (akan dibuka kembali), tapi karena ada kunjungan presiden, nanti siang kita rapat dengan dulu Rakorwil dan pihak istana," kata Al Haris, usai menghadiri halal bihalal di Rumah Dinas Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto.
Al Haris mengatakan, jika nantinya rute angkutan batu bara mengganggu jalannya Presiden Jokowi dan rombongan, kemungkinan akan ditunda.
Baca Juga:
Dukung World Water Forum 2024, PLN Bakal Siapkan 52 Charging Station
"Kalau rute angkutan batu bara mengganggu, mungkin kita tunda sehari, tapi kalau rute tidak mengganggu, akan dibuka," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, mulai 2 Mei 2023, angkutan batu bara di Jambi sudah boleh beroperasi.
Angkutan batu bara di Jambi sudah boleh beroperasi, dengan syarat tertentu.
Hal ini dibenarkan Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi.
Kata dia, setelah libur idul fitri angkutan batu bara di Jambi akan kembali diperbolehkan untuk beroperasi.
"Akan mulai beroperasi lagi tanggal 2 Mei 2023," katanya.
Dhafi menyebut, pada 2 Mei 2023, sopir sudah dibolejkan memuat batu bara ditambang, dan berjalan di jalan raya.
Sementara, syarat yang dimaksud Dhafi adalah, pihaknya akan memantau jumlah kuota angkutan batu bara yang beroperasi tersebut.
Dhafi mengatakan, kementerian telah menetapkan sebanyak 4.000 kendaraan batu bara untuk beroperasi dalam sehari. [Yg]