Jambi.wahananews.co | Wali Kota Jambi Syarif Fasha buktikan komitmennya untuk mengakselerasikan langkah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kota Jambi. Terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini, harga-harga komoditas pokok maupun biaya transportasi mulai naik yang tentunya akan sangat membebani masyarakat, khususnya mereka yang masuk kategori miskin ekstrem.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Fasha memerintahkan seluruh jajaran Pemerintah Kota Jambi untuk bergerak cepat melakukan berbagai upaya kongkrit, salah satunya adalah dengan pemberian bantuan sosial berupa paket sembako kepada masyarakat kategori miskin ekstrem. Paket sembako secara simbolis diserahkan oleh Wali Kota Jambi, di Lapangan Tenis Dinas Pendidikan Kota Jambi, Rabu (12/4).
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Dalam acara tersebut turut hadir Sekretaris Daerah Kota Jambi Drs. H. A. Ridwan, M.Si, Staf Ahli dan Asisten di lingkup Setda Kota Jambi, Kepala OPD di lingkup Pemkot Jambi, Camat dan Lurah se-Kota Jambi, serta masyarakat yang menjadi penerima bantuan sosial.
Total sebanyak 8.671 keluarga di Kota Jambi mendapat bantuan tersebut yang masuk kategori keluarga miskin ekstrem. Angka tersebut merupakan hasil pendataan oleh Ketua RT di lingkungannya masing-masing. Data tersebut kemudian diverifikasi dan validasi oleh Dinas Sosial Kota Jambi. Data tersebut juga telah disandingkan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kota Jambi dan disepadankan dengan Data Kependudukan yang dikelola oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
"Pemberian sembako ini merupakan langkah yang kami ambil dalam jangka pendek ini, seiring dengan upaya pengendalian inflasi di Kota Jambi. Sembako ini tidak akan kami berikan secara kontiniu, namun situasional seperti saat ini menjelang hari raya Idul Fitri, dimana inflasi rentan terjadi, disitu kami masuk intervensi," ujar Fasha.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Lebih lanjut Fasha ungkapkan bahwa upaya untuk mengatasi kemiskinan ekstrem harus dilakukan secara berkelanjutan dan tepat sasaran. Tidak berhenti disitu, dari 8.671 masyarakat miskin ekstrem tersebut akan didata kembali untuk mencari masyarakat yang potensial untuk diberikan bantuan berusaha, melalui upaya pemberdayaan (empowering) bagi masyarakat kurang mampu melalui berbagai macam pelatihan keterampilan dan bantuan peralatan usaha.
"Dari jumlah masyarakat miskin ekstrem yang terdata akan disaring kembali, dan kita lihat apakah mereka mau dan memiliki potensi untuk berusaha, misalnya berjualan, dan lainnya. Kita akan berikan bantuan modal, peralatan, serta pelatihan. Sehingga kita harap kedepan mereka mampu secara mandiri membangun ekonomi keluarganya dan keluar dari kemiskinan ekstrem," jelas Fasha.
Fasha berharap diakhir masa pengabdiannya sebagai Wali Kota Jambi dipenghujung 2023 ini, masalah kemiskinan ekstrem telah selesai diatasi dimasa kepemimpinannya.
"Ini adalah PR terakhir kami dipenghujung masa jabatan kepemimpinan kami, semoga target penuntasan kemiskinan ekstrem ini selesai ditahun ini," pungkas Fasha.
Selain pemberian sembako, Pemerintah Kota Jambi juga terus mengupayakan berbagai program untuk menurunkan kemiskinan ekstrem. Diantaranya adalah dengan mengurangi beban pengeluaran masyarakat kurang mampu, seperti bantuan biaya pendidikan melalui program Kartu Jambi Cerdas (KJC), bantuan iuran kesehatan melalui Kartu Jambi Bugar (KJB), kartu kendali gas LPG 3kg, bantuan tunai dan banyak lagi yang lainnya. Selain itu, pengurangan wilayah kantong-kantong kemiskinan juga dilakukan melalui program bedah rumah, perluasan jaringan air bersih, dan pembangunan infrastruktur dasar lainnya.
Sebagai wujud dari hasil upaya Pemerintah Kota Jambi tersebut, dapat dilihat dengan menurunnya angka kemiskinan Kota Jambi, dimana pada Tahun 2021 tercatat sebesar 9,02% menurun menjadi 8,33% pada Tahun 2022. [Yg]