WahanaNews-Jambi | Setelah adanya percobaan penculikan siswi Sekolah Dasar (SD) di wilayah RT 35 Kasang Pudak, Kumpeh Ulu, Muaro Jambi, Selasa (14/12/2021) pukul 11.00 WIB, Polsek Kumpeh Ulu kerahkan aparat untuk melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian pada, Kamis (16/12/2021).
Tak hanya di lokasi kejadian, aparat terlihat berjaga di 5 SD untuk mengantisipasi terjadinya kejadian serupa.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Adapun 5 SD yang dimaksud yakni di SDN 61 Kasang Pudak, SDN 168 Tanjung Nangko, SDN 186 Kumpeh Darat, SDN 42 Sakean, SDN 84 Kasang Lopak Alai.
Kanit Reskrim Polsek Kumpeh Ulu, Ipda H. Sirait mengatakan sebanyak 20 aparat diturunkan ke lokasi pengamanan.
Di mulai dari anggota unit Reskrim, unit Patroli Samapta, Bhabinkamtibmas serta Babinsa.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Atas kejadian itu juga masyarakat tidak perlu resah dan khawatir karena aparat (TNI-Polri) dalam hal ini Polsek Kumpeh Ulu & Koramil Jaluko melakukan pengamanan dan patroli secara rutin di sekolah-sekolah yang ada di wilayah hukum Polsek Kumpeh Ulu," jelasnya.
Berdasarkan keterangan yang diberikan korban dengan inisial NH (12) yang bersekolah di SD Negeri Kasang Pudak korban, diduga pelaku percobaan penculikan diperkirakan ada sebanyak 6 orang.
Didalam mobil terdapat 5 orang , 4 laki-laki dan 1 perempuan. Sementara satu terduga pelaku lainnya mengendarai sepeda motor.
Sementara itu pada Rabu, (15/12/2021) Tim Unit Reskrim Polsek Kumpe Ulu langsung bergerak melakukan penyelidikan setelah memperoleh laporan. Petugas telah mengumpulkan bukti-bukti berupa rekaman CCTV yang ada di SDN 61 Kasang Pudak dan memeriksa beberapa saksi.
"Kita sudah memeriksa kamera CCTV yang ada di SDN 61. Memang di CCTV terlihat korban dibuntuti oleh pelaku yang diperkirakan berjumlah 5 orang menggunakan sepeda motor Mio berwarna biru dan mobil jenis APV," kata Ipda H Sirait pada, Rabu (15/12/21).
Pada hari itu juga, Ipda H. Sirait bersama Polisi Wanita (Polwan) telah pergi ke rumah korban yang masih duduk di kelas VI SD itu untuk memberikan trauma healing kepada korban.
Selain itu, timnya juga mendatangi sekolah - sekolah untuk memberikan wejangan supaya guru, siswa-siswi, dan orang tua murid supaya waspada menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Pengamanan ini pun disambut baik oleh masyarakat karena kekhawatiran mereka bisa berkurang.
Terlihat pada hari ini NH sudah masuk sekolah kembali didampingi oleh orang tuanya. [afs]