WahanaNews-Jambi | Direktur Utama PT Tebo Indah, Petrus Tjandra memberikan pernyataannya terkait dugaan penyerobotan lahan yang dilaporkan oleh warga Desa Penapalan, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi, Kamis (02/02/22).
Petrus Tjandra mengatakan pihaknya siap untuk bertemu dan berbicara terbuka.
Baca Juga:
Terancam Banjir Rob, Ekonomi Jakarta Bisa Boncos Rp 10 Triliun
“Kita buat temu wicara terbuka, masing-masing bawa data agar tidak ada salah paham agar jelas,” tutur Petrus.
Tak ingin banyak berkomentar, ia menantang semua pihak untuk memaparkan data masing-masing di hadapan pihak yang berwenang menangani masalah ini.
Permasalahan dugaan penyerobotan lahan oleh PT Tebo Indah sebelumnya telah dilaporkan oleh perwakilan warga Desa Penapalan, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi. Kepada Panitia Khusus (Pansus) Konflik Lahan, DPRD Provinsi Jambi, laporan tersebut langsung diserahkan beserta data-data pendukung.
Baca Juga:
Tak Ajukan Pinjaman, 5 Warga Probolinggo Syok Tiba-tiba Punya Utang Rp 25 Juta
Kebenaran terkait laporan tersebut pun sudah dikonfirmasi langsung oleh Ketua tim Pansus Konflik Lahan, Wartono Triyan Kusumo.
“Benar. Beberapa hari lalu ada masyarakat datang ke Pansus Konflik Lahan Dprd Jambi untuk mengadukan persoalan lahan mereka yang diduga diserobot oleh PT Tebo Indah. Dan sampai saat ini, belum ada penyelesaian,” ujar anggota DPRD Jambi fraksi PDI-P, Selasa 1 Februari 2022.
Tono menambahkan, Perwakilan masyarakat Desa Penapalan juga menyerahkan dokumen-dokumen pendukung.
“Kami selaku ketua pansus akan mendalami pengaduan ini dengan cermat sesuai fakta-fakta di lapangan,” tuturnya.
Ia melanjutkan, pihaknya akan terus menambah alat-alat bukti terkait lahan yang dilaporkan oleh warga. “Jika kami anggap cukup maka kami akan segera memanggil perusahaan,” katanya. [afs]