Yosua Gultom
Pemuda dari desa Rahutbosi Kec.Pangaribuan, Tapanuli Utara.
Baca Juga:
Carita Kakek yang Dituduh Curi Ayam Sakral Ibu Kades di Bojonegoro, Dibebaskan Hakim
Serentak 23 November 2021 telah selesai. Ada 200 Desa serentak pelaksanaan nya untuk Kabupaten Tapanuli Utara. Dan menurut informasi yang kita baca, umumnya pelaksanaan pilkades berjalan dengan baik, hanya 3 desa yang kemungkinan akan melaksanakan pemilihan ulang.
Begitulah pada umunya, setiap ada perhelatan Pesta Demokrasi, selalu saja ada timbul riak riak yang bisa mengganggu ketentraman.
Tidak hanya di tingkat Nasional, atau Daerah, ternyata ditingkat Desa pun ada kita jumpai. Desa yang pada umumnya kental dengan persaudaraan, namar kahanggi, na marhombalhundul, namarhula marboru, betapa indahnya kita lihat pada kehidupan sehari hari, dan terlebih saat pelaksanaan acara acara adat.
Baca Juga:
Dinilai P2KD Curang ,Pj Bupati Aceh Singkil Diminta Batalkan Hasil Pilkades Situbuh Tubuh
Ada damai, ada senyum -sapa - salam, ada gotongroyong, dan lain sebagainya. Tetapi tak jarang, saat mau pilkades desa keindahan tersebut bisa sirna.
Hal ini tentu karena ekses politik desa, kehidupan berpolitik dan berdemokrasi yang belum matang, pengaruh topik dan cara penyampaian berkampanye yang beda pemahaman, ada unsur berupa pemaksaan ke calon tertentu, dll hingga pengaruh sembako atau rupiah.
Terus terang, kita sering lupa bahwa setiap calon adalah putra putri terbaik dari desa itu. Kita sering tak percaya kepada diri kita sendiri, bukankah siapa yang terpilih itu merupakan yang paling baik dari yang terbaik?.