Artinya jika kesadaran seperti ini ada, mungkin suasana suhu perpolitikan akan adem adem saja.
Saya sering mendengar ungkapan: para orang tua, atau natua tua itu adalah DEBATA NA TARIDA. sekalipun saya kurang setuju akan ungkapan itu dari makna kata atau theologis. Namun kalau kita telah menerima maksud ungkapan itu, bukankah di tiap tiap desa saat memutuskan seseorang calon didiskusikan terlebih dahulu oleh para natua tua?
Baca Juga:
Carita Kakek yang Dituduh Curi Ayam Sakral Ibu Kades di Bojonegoro, Dibebaskan Hakim
Si calon disanding, ditetapkan, dideklarasikan, hingga keberangkatannya tepungtawari dan didoakan di desanya. Semua unsur dan tokoh tokoh di undang, hingga tokoh tokoh agama.
Dan seandainya ada dua tiga calon di desa dimaksud, umumnya semua melaksanakan hal hal seperti itu. Artinya kita warga Desa telah sepakat dua tiga orang calon kades itulah yang terbaik untuk dipilih.
Namun dalam meneropong pihak pemenang, sering kita penduduk salah prediksi, terlebih para tim tim sukses. Akhirnya timbul kekecewaan. Oleh karena itu kita harapkan bagi calon yang kalah agar merenung kembali ke komitmen awal sebagai petarung yang baik, siap kalah dan siap menerima kemenangan "kawan".
Baca Juga:
Dinilai P2KD Curang ,Pj Bupati Aceh Singkil Diminta Batalkan Hasil Pilkades Situbuh Tubuh
Dengan kesiapan mental seperti itu, tak perlu lagi membahas bahas yang mengarah pada penunjukan seseorang tidak memilih nya alias "lari".
Saya tertarik kepada kisah YOSEP anak Yakub (Israel) di Alkitab pada kitab kejadian. Dia menjadi orang kepercayaan atau menjadi raja (delegasi mutlak) adalah karena dirinya tak pernah membahas perilaku yang kurang baik. Terlebih perilaku saudara saudaranya. Mereka ada 12 orang bersaudara dan 10 orang saudaranya membuang nya ke dalam sumur tua. Kemudian di jual ke pedagang kaya untuk dijadikan budak.
Apa yang terjadi setelah Yosep di istana Firaun?. Saat itu sudah tujuh tahun hasil tanaman melimpah, dan sudah memasuki tujuh tahun masa kelaparan. Karena di Tanah Kanan pun sudah terjadi bencana kelaparan, Yakub mengutus anak nya ke Mesir untuk membeli bekal makanan.