Jambi.WahanaNews.Co| Sejumlah warga Desa Tanjung Benuang, Kecamatan Pamenang Selatan, Kabupaten Merangin Jambi, mengeluhkan adanya aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang berada di sekitaran perkebunan Kelapa Sawit tak jauh dari jalan poros Tanjung Benuang-Selango.
Menurut salah satu warga setempat 'BS' aktivitas ini sudah beroperasi beberapa bulan terakhir dan tak mungkin aparat penegak hukum tidak mengetahui tambang ilegal itu. Jika pun ada penertiban hanya pekerja-pekerja kecil saja yang diamankan, sementara pemilik modal besar tidak tersentuh hukum sama sekali, padahal masyarakat luas sudah mengetahui siapa pemodal terkait PETI di wilayah ini.
Baca Juga:
Miris, Delapan Bulan Honor Aparatur Kampong Subulussalam Belum Dibayar Pemko
“Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Desa Tanjung Beruang ini membuktikan bahwa aparat penengak hukum dan aparat berwenang lainnya itu tidak melakukan tindakan yang serius dan tegas, kenapa aktivitas pertambangan ini sudah terjadi beberapa tahun hingga sekarang dan itu sangat masif sekali dan jumlah orang yang bekerja disana itu puluhan orang, tapi hingga hari ini kita belum mendengar berita bahwa aparat melakukan penertiban terutama kepada pemodal-pemodal besarnya, Yang kita dengar beritanya aparat hanya menangkap satu dua orang yang ada pekerja-pekerja kecil. Saya tidak terlalu yakin aparat tidak mengetahui siapa yang menjadi cukong besar dibalik aktivitas tambang ini,” ujar 'BS' salah satu warga Desa setempat yang resah terhadap adanya peti di Pamenang Selatan ini.
Sejumlah aktivitas PETI di Desa Tanjung Benuang ini memang bisa dikatakan luar biasa berani, karena okasi tersebut tidak jauh dari pemukiman warga setempat.
Kepada media ini salah satu pekerja PETI dilokasi tersebut mengatakan jika beberapa set Dompeng yang ada di sini milik beberapa orang.
Baca Juga:
Ketua PWI Subulussalam Sebut Peran Pers Pilkada, Mengedukasi Pemulih dan Cegah Berita Hoax
"Yang di lokasi ini punya Takim dan Angli bang," Katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh media ini dilapangan pada minggu (12/8/24) mendapati jika pekerjaan PETI tersebut menggunakan alat berat excavator untuk mengupas.
Sementara itu, terkait dengan hal tersebut, Takim ketika di konfirmasi oleh media ini melalui panggilan whatsapp nya dirinya menolak jika dikatakan dompeng tersebut miliknya, menurutnya dirinya hanya sebatas pengelola, namun ketika media ini menyampaikan sumber yang didapat di lapangan jika Dompeng di Desa Tanjung Benuang tersebut adalah milik Takim dan Angli, dirinya langsung mematikan panggilan handphone nya.
"Bukan punya saya itu bang, saya hanya pengelola saja," Demikian kata Takim sembari mematikan ponselnya.
Sejumlah aktivitas PETI di Pamenang Selatan ini memang bisa dikatakan luar biasa berani, karena lokasi tersebut tidak jauh dari pemukiman warga setempat dan jalan poros Desa Tanjung Benuang menuju Desa Selango.
Terpisah, Kepada wartawan, Nur salah seorang warga setempat menyebutkan, adanya aktifitas penambangan ilegal, membuat warga merasa terancam akan timbulnya musibah alam.
“Tolong beritahu ke Pak Kapolres, Pak Kapolda, Pak Gubernur dan pak Bupati Merangin, agar segera menertibkan aktivitas tambang itu, Kami khawatir musim hujan akan terjadi banjir bandang disini, dan kami juga meminta agar aparat penegak hukum menertibkan tambang emas ilegal tersebut sebelum kerusakan alam makin meluas,” tukasnya. [Yg]