JAMBI.WAHANANEWS.CO, MUARO JAMBI - Aliansi Mahasiswa Cerdas FKIP menyatakan sikap kritis terhadap kepemimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Mereka menyuarakan kekecewaan sekaligus tuntutan tegas atas sejumlah dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pengurus BEM FKIP ketika pelaksanaan PKK MB FKIP pada Kamis (15/8/2025) lalu.
Dalam pernyataan tertulis yang diterima Jambi.wahananews.co pada Minggu, (17/8/2025), Koordinator Aliansi Mahasiswa Cerdas FKIP, Rayoun Bastian Naibaho mengungkapkan kekecewaannya terhadap Ketua BEM FKIP Universitas Jambi Fadhil Raga, dan Wakil Ketua, Imam Ilham karena gagal menjalankan roda organisasi secara adil, profesional, dan sesuai harapan mahasiswa.
Baca Juga:
787 Mahasiswa Baru UNIAS Ikuti Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus
Ia mengatakan bahwa BEM FKIP ikut campur dalam konflik internal yang menyebabkan dualisme kepengurusan di beberapa himpunan mahasiswa FKIP, sehingga menimbulkan iklim organisasi yang tidak kondusif.
BEM FKIP juga dituduh menyelipkan agenda kaderisasi salah satu Organisasi Kepemudaan (OKP) dalam kegiatan resmi Pengenalan
Selain itu, Ia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap dijadikannya PKKMB FKIP sebagai sarana perekrutan dan pengkaderan mahasiswa baru secara terbuka dan terang-terangan.
Hal itu ditandai dengan adanya ajakan menyerukan jargon salah satu OKP pada rangkaian acara formal serta menyebarkan brosur kaderisasi yang dipimpin langsung Wakil Gubernur BEM FKIP. Menurutnya, tindakan tersebut jelas melanggar prinsip netralitas, mengingat pihak universitas maupun fakultas telah sepakat melarang unsur OKP masuk dalam rangkaian PKKMB 2025.
Baca Juga:
Ketum PAN Berikan Beasiswa Rp300 Juta di Universitas Muhammadiyah Riau
Akan tetapi, saat ini menurut Rey BEM FKIP malah menyebarkan hoaks untuk mencari simpati mahasiswa baru dan pihak yang tidak mengetahui duduk persoalan sebenarnya.
"FKIP ini rumah bersama bagi seluruh mahasiswa, jadi mari kita bangun bersama secara sosial maupun akademik. Kami tidak melarang pengkaderan, tetapi jangan dilakukan dalam acara formal BEM FKIP. Jika hal ini terus berlanjut, kami siap melakukan gerakan tambahan hingga semuanya kembali pada norma yang seharusnya,” tegas Bung Ray.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak fakultas belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait desakan aliansi mahasiswa tersebut.