Jambi.WahanaNews.Co |Hujan lebat yang terus terjadi di Kerinci dan Sungai Penuh dalam beberapa hari ini membuat banjir semakin parah. Sudah ribuan rumah warga yang terendam. Di beberapa wilayah ketinggian air mencapai 1 meter.
Bahkan ada warga Sungai Penuh yang terperangkap di dalam rumah, karena ketinggian air. Sehingga membutuhkan evakuasi cepat.
Baca Juga:
Kinerja Pendapatan Negara Tahun 2024 Masih Terkendali, Menkeu: Ada Kenaikan Dibanding Tahun 2023
Informasi diperoleh ada 5 orang warga Sungai Penuh yang berada di Cafe Elegan dekat Tanah Kampung terperangkap tak bisa keluar. Mereka terjebak banjir.
"Ada 5 orang terjebak di cafe elegan dekat Tanah Kampung. Mereka terjebak banjir, tidak bisa keluar, butuh bantuan, " kata Eni warga Sungai Penuh, Senin (1/1/2024)
Bagian Humas Polres Endriadi juga membenarkan setelah komunikasi langsung dengan Wawan Elegan membenarkan hal tersebut. Namun kondisi 5 warga yang terjebak banjir tersebut dalam kondisi aman. Polres Kerinci juga akan membantu evakuasi.
Baca Juga:
Hadiri Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun 2024, Menkeu: Awal Sinergi yang Baik
"Untuk sementara kondisinya aman di dalam rumah ada 5 orang, namun kita akan menurunkan tim untuk melakukan evakuasi," ujarnya.
Selain itu sejumlah Desa di Kecamatan Hamparang Rawang, Kecamatan Tanah Kampung sebagian warga terpaksa mengungsi, karena rumah sudah tak bisa ditempati.
"Rumah kami terendam. Kami malam pindah ke rumah keluarga untuk tidur, banyak juga warga tidur di pos ronda," kata Arial warga Desa Tanjung Kecamatan Hamparang Rawang.
Sedangkan di Kerinci paling parah banjir di Kecamatan Depati Tujuh, serta Semurup hampir semua rumah di kecamatan ini terendam banjir. Akses jalan seperti sungai, warga tak bisa ke mana-mana.
"Sudah lebih tiga hari rumah kami terendam. Untuk pergi belanja kebutuhan sehari-hari saja susah, jalan terendam banjir. Hanya yang pakai perahu yang bisa lewat," kata Agus warga Kubang.
Kepala BPBD Kerinci Dedi Andrizal mengatakan banjir kali ini merupakan yang terparah yang pernah ada. Sudah ribuan rumah yang terendam. seperti di Kecamatan Depati Tujuh, Kecamatan Air Hangat, Air Hangat Timur, Siulak hingga Kecamatan Gunung Kerinci.
Selain banjir, bencana longsor juga terjadi di Kerinci. Informasi yang diperoleh dari BPBD setidaknya ada 5 titik longsor. Di antaranya di jalan Siulak Deras menuju Kayu Aro, akses transportasi nyaris lumpuh. Tanah dan bebatuan serta pohon menimbun jalan di Siulak Deras. Hingga pemerintah daerah menurunkan alat berat.
"Ada alat berat diturunkan bantu membersihkan titik longsor di jalan nasional itu," ujarnya.
Selain itu jalan dari Debai menuju sungai penuh dan jalan Jembatan Layang Tanah Kampung menuju Sungai Penuh nyaris lumpuh total karena tingginya permukaan air. Hanya beberapa kendaraan yang bisa melewatinya, itupun banyak mesin kendaraan yang mogok di tengah banjir. Akibat akses jalan utama bagi warga tersebut banjir, banyak yang putar balik. Bahkan ada yang mau ke Sungai Penuh lewat jalan Sanggarang Agung. Terutama warga dari Kecamatan Tanco, Setinjau Laut dan Kecamatan Danau Kerinci.
Pj Bupati Kerinci, Asraf langsung meninjau beberapa lokasi terparah. Menelusuri rumah warga yang terdampak banjir. Asraf di dampingi Kalak BPBD Kerinci, Dinas Sosial, Camat, dan Kepala Desa setempat.
“Yang jelas hari ini mereka tidak masak karena beras mereka sudah hanyut terbawa banjir tadi malam. Kita benar- benar merasa prihatin, karena tidak pernah terjadi kedalaman air hingga 1 meter bersama dengan lumpur sampai masuk ke rumah- rumah warga di kecamatan Air Hangat. Desa Koto Dua lama, Desa Balai, Koto di Air, dan Pasar Semurup," katanya.
Asraf menyebutkan, masih banyak Kecamatan lain yang mesti dikunjungi. Selepas dari Semurup, rombongan Pj Bupati akan terus ke Kecamatan Depati Tujuh ke desa Tebat Ijuk, Kubang dan Lubuk Suli yang banjir cukup parah.
“Saya mengajak Bapeda, BPBD dan BPKAD, Supaya Belanja Tidak Terduga (BTT) Untuk Penanganan Bencana, bisa langsung meluncur. Karena masyarakat kita tidak makan hari ini,” ungkap Asraf dengan mata berkaca-kaca menahan kesedihan.
Pj Bupati Kerinci Asraf mengatakan Dinas Sosial Kerinci juga berupaya menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang terdampak banjir.
Sementara itu, tak hanya di Kerinci, banjir juga kembali menerjang sebagian wilayah kabupaten Bungo.
Menurut Plt Kepala BPBD Kabupaten Bungo, Zainadi, hingga Senin siang (1/1/2024), dua kecamatan yang diterjang banjir, yakni Jujuhan dan Jujuhan Ilir.
Banjir di kecamatan yang berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat ini membuat ratusan rumah terendam.
"Hari ini, Senin 1 Januari, kecamatan yang terendam Jujuhan dan Jujuhan Ilir," ungkap Zainadi, via Whatsapps.
"Dusun yang terendam Pulau Jelmu, Pematang Panjang Rantau Ikil, Ujung Tanjung, Tapian Danto, Jumbak Aur Gading dan Pulau Batu," jelasnya lagi.
Terkait dengan ini, Zainadi menghimbau kepada seluruh warga, terlebih yang berada di wilayah aliran sungai untuk tetap waspada terhadap kemungkinan air yang meluap seketika.
"Kami himbau agar masyarakat yang berada di DAS (daerah aliran sungai) selalu waspada, mengingat menurut BMKG Jambi puncak musim hujan berada di akhir Januari 2024," tandasnya. [Yg]