Jambi.WahanaNews.co | Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) menggelar Trainer of Trainer (TOT) "Menjadi Guru Pelopor Moderasi Beragama" dengan tema " Moderasi Beragama Sebagai Strategi Pencegahan Terorisme" Pada Rabu, (16/3/2022).
Acara yang dibuka langsung oleh Ketua FKPT Jambi Dr Asad Isma merupakan program bidang agama FKPT Jambi. Adapun narasumbernya yaitu dari BNPT RI, Teuku Fauzansyah SSos, Sholehuddin MPd dan Kepala Kanwil Kementerian Agama H Zostavia SAg MPdi.
Baca Juga:
Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Papua Barat Daya, Ini Peran Kesbangpol dan FKPT
Selain itu, Kabid Agama Abd Rahman, Kabid Pemuda Dr Syahran Jailani, dan sejumlah satgas FKPT turut hadir dalam acara ini.
Dalam sambutannya, Ketua FKPT Jambi Dr Asad Isma mengatakan Indonesia adalah milik bersama, milik 6 agama yang sudah diakui di negara dan milik ribuan suku.
"Sehingga kita memiliki komitmen untuk menjaga apa yang sudah disepakati para pendiri bangsa," ucap Asad Isma.
Ia mengatakan untuk menjaga ini perlu menjaga keragaman kita dengan tidak melakukan tindakan yang tidak toleran, radikalisme bahkan hingga terorisme.
Baca Juga:
Tangkal Paham Radikal dan Teroris, BNPT Bentuk FKPT di Papua Barat Daya
"Terorisme ini tidak berdampak pada ekonomi tapi juga kemanusiaan," katanya.
Dia juga menambahkan efek dari masuknya ideologi transnasional.
"Ideologi transnasional. Inilah bibit radikal, agar kita semua menjaga toleransi," katanya.
Wakil Rektor II UIN STS Jambi tersebut mengungkapkan alasan mengapa guru turut dilibatkan dalam acara tersebut.
"Dulu pusat informasi berasal dari guru. Tapi saat ini tidak lagi. Karena perkembangan teknologi maka informasi yang diperoleh dari media sosial," ungkapnya.
"Maka kita harus menyesuaikan bagaimana memanfaatkan media sosial untuk mengajar. Dengan kegiatan ini mengajak anak didik menumbuhkan rasa keindonesiaan, menumbuhkan pemandangan yang moderat. Komitmen Indonesia harmoni," pungkasnya.[gab]