Merangin.wahanaNews.Co| Acara Pesta Rakyat dalam rangka pembukaan Lubuk Larangan digelar di Desa Ulak makan , Kecamatan tabir ilir , Kabupaten merangin, provinsi Jambi pada rabu , 25 September 2024.
Lubuk larangan merupakan bentuk upaya konservasi sungai yang dilakukan asosiasi bersama warga sekitar. Ribuan benih ikan ditebar dijaga dan dirawat bersama-sama oleh masyarakat setempat selama beberapa tahun. Selama itu, Daman huri selaku kepala desa Ulak makam Mendaluh bersama warga akan memastikan sungai terjaga dan tidak dicemari untuk memastikan ikan-ikan tumbuh dengan baik.
Baca Juga:
Proyek Saluran Pulomas Utara Disorot, Abdul Rauf Gaffar Terancam Dilaporkan ke APH
"Daman huri mengatakan, dengan adanya pelestarian lubuk larangan ini guna menjaga kelestarian lingkungan ditengah tengah masarakat dan menjalin tali persaudaraan yang erat dalam kalangan masyarakat, "ujarnya
Pada awal pembukaan lubuk larangan ini, dihadiri oleh camat kecamatan tabir yang diwakili oleh kasi kecamatan, dan juga dihadiri oleh kepala dinas perikanan kabupaten merangin, juga calon bupati merangin, Nalim sh, mm dan tokoh-tokoh masyarakat kecamatan tabir lain nya
"Camat kecamatan tabir, Bader, diwakili kasi sosial kecamatan tabir ilir juga, mengatakan bahwa dengan adanya Lubuk Larangan ini sebagai upaya melestarikan ekosistem sungai dan untuk mengajarkan kepada anak cucu tentang pelestarian sungai-sungai yang ada.
Baca Juga:
Biaya Rehab Gedung Kantor Sudin LH Jakut Diduga Mark-up, KPK Kemana?
Sementara itu, H Dedi Darmantias , kadis perikanan kabupaten merangin, mengapresiasi upaya yang dilakukan Kepala Desa berserta rekan nya dan warga setempat dalam menjaga ekosistem sungai
"Ini bentuk kita menjaga ekosistem sungai dan tujuan kegiatan ini untuk memanjatkan syukur kepada Allah dalam upaya menjaga ekosistem sungai pemberi manfaat dan sekaligus menjaga keseimbangan dan kelestarian alam," katanya.
"Dahulu nenek moyang kita memanfaatkan potensi sumber daya alam dengan cara yang bijaksana mereka tahu bahwa tidak boleh menggunakan racun dia mengambil potensi-potensi dengan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari. Tapi, karena pengaruh perkembangan kemajuan di mana ada cara cepat dan singkat untuk mengeksploitasi atau mengambil sumber daya alam dengan cara yang tidak memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan berikutnya untuk generasi berikutnya. Nah, itu yang mungkin perlu dibangun untuk penyadaran kembali," ucapnya. [Yg]