Jambi.Wahananews.co | Provinsi Jambi yang saat ini menempati peringkat kedua teratas konflik agraria se- Indonesia menjadi koreksi dan isu krusial untuk Pemprov Jambi.
Isu hangat tersebut dimanfaatkan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Jambi untuk dibawakan dalam tuntutan aksi Cipayung Plus Jambi saat gelar demo di DPRD Provinsi Jambi pada Jumat (15/07/2022).
Baca Juga:
Bareskrim Tangkap Kakak Helen Bandar Besar Lapak Narkoba Jambi
GMNI Jambi mendorong Gubernur selaku Eksekutor agar segera melaksanakan reforma agraria sejati.
Ketua DPC GMNI Jambi Wiranto Manalu menerangkan dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang reforma agraria,telah terbentuk Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) pada tingkat pusat,Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan melibatkan berbagai kementerian/lembaga di pusat,Pemerintah Daerah dan Masyarakat.
“GTRA bertujuan guna mewujudkan dan mengoperasionalkan kelembagaan payung penopang program Reforma Agraria agar dapat diterapkan secara efektif dan mampu mendorong percepatan pencapaian target-target nasional”,tuturnya.
Baca Juga:
Polisi Ciduk Pembunuh Wanita dalam Lemari
Mengingat harga minyak goreng yang hingga saat ini tak kunjung turun pada harga normal, GMNI Jambi mengusulkan kepada Gubernur Jambi agar didirikan BUMD dalam wujud pabrik minyak goreng.
Tidak sampai disitu,ia juga menilai bahwa dengan adanya pabrik minyak goreng di Provinsi Jambi dibawah naungan BUMD akan meningkatkan pendapatan asli daerah serta menyerap tenaga kerja lokal.
“Sesuai dengan Inpres No.6 tahun 2019 tentang rencana aksi nasional perkebunan kelapa sawit berkelanjutan tahun 2019-2024 tentu akan menaikkan tingkat kesejahteraan petani sawit lokal serta menyelamatkan masyarakat dari kezaliman atas monopoli perusahaan swasta”,tambahnya. [Yg]