Jambi.wahananews.co | Demo menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Sarolangun, Kamis (15/9/2022), diwarnai kericuhan.
Mahasiswa yang menggelar aksi di dua lokasi berbeda mengaku sempat mendapat perlakuan kasar oleh petugas pengamanan.
Baca Juga:
Program PLN Peduli Dukung Pengembangan Pendidikan Bagi 20.848 Penerima Manfaat di Semester I 2024
Koordinator lapangan mahasiswa STAI Ma'arif Sarolangun, Rio Rafik mengatakan, mahasiswa dipukul mundur usai keinginan audiensi di ruang rapat paripurna dewan ditolak.
"Bapak-bapak aparat hari ini melakukan tindakan refresif terhadap kami," ujarnya.
Mahasiswa mengancam, akan menurunkan massa yang lebih besar dengan membentuk aliansi mahasiswa se Kabupaten Sarolangun untuk menolak kenaikan harga BBM.
Baca Juga:
Laporan Tahunan TJSL PLN Peduli: Keberhasilan Pengembangan Lapangan Kerja dan UMKM Nasional
Pantauan Metro Jambi di lokasi, awalnya puluhan mahasiswa menyampaikan aspirasi di persimpangan komplek perkantoran Bupati Sarolangun.
Aksi mahasiswa kemudian dilanjutkan ke depan Gedung DPRD Sarolangun. Terjadi aksi saling dorong hingga puluhan mahasiswa yang didominasi perempuan dipukul mundur petugas keamanan. [yg]