JAMBI.WAHANANEWS.CO, KOTA JAMBI – PT Regen Bioteknologi Solusi Indonesia menggelar Showcase Teknologi Alfimer di Sanitary Landfill TPA Talang Gulo, Kamis (27/11/2025).
Kegiatan ini menjadi ajang demonstrasi sistem pengeringan dan pengolahan sampah berbasis teknologi rendah energi tanpa pembakaran, yang diklaim mampu mengubah sampah menjadi sumber daya bernilai ekonomi.
Baca Juga:
Rusia Luncurkan Pasukan Sistem Nirawak, Fokus pada Perang Drone dan Teknologi Otomatis
CEO PT Regen Bioteknologi Solusi Indonesia, Heryadi Putra Chan, menjelaskan bahwa showcase ini digelar untuk memperlihatkan langsung proses transformasi sampah menjadi komoditas baru yang bisa dimanfaatkan kembali.
“Hari ini adalah acara showcase kami. Apa yang kami lakukan adalah proses pengeringan sampah. Sampah yang sebelumnya menjadi beban, kami berikan kesempatan kedua untuk menjadi sumber daya bernilai ekonomi melalui teknologi Alfimer,” ujar Heryadi.
Menurutnya, teknologi Alfimer mampu mengeringkan sampah dengan penggunaan energi yang minim dan tanpa pembakaran. Dari proses tersebut, Regen menghasilkan berbagai produk turunan seperti kompos, material recoverable, Refuse-Derived Fuel (RDF), serta potensi pengembangan bahan cair di tahap berikutnya.
Baca Juga:
Di Forum APEC, Prabowo Tegaskan Teknologi Tinggi Jadi Jalan Cepat Menghapus Kemiskinan
Heryadi menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang Regen, tetapi tentang upaya membangun kolaborasi multipihak dalam menghadapi persoalan sampah yang bersifat global.
“Kami mengundang para mitra untuk berkolaborasi khususnya di TPA Talang Gulo. Harapan kami, apa yang kami mulai di sini bukan sebuah akhir, tetapi awal dari perjalanan yang panjang,” ujarnya.
Dihadiri Universitas dan Perusahaan Ternama
Showcase tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Tsinghua University, Qinglv Global, dan Shanghai Phelix Co. LTD, tiga institusi penting dalam bidang teknologi persampahan dan pengolahan material.
Tsinghua University, universitas nomor satu di China dan peringkat 17 dunia turut hadir untuk melihat peluang kerja sama riset. Menurut Heryadi, kondisi persampahan di China yang semakin terbatas untuk suplai waste-to-energy membuat para peneliti kembali fokus pada konsep daur ulang.
“Mereka tertarik melihat bagaimana teknologi kami mampu mengubah sampah basah dan berbau menjadi kompos. Ini adalah kebutuhan yang sangat penting dalam penanganan limbah di seluruh dunia,” tambahnya.
Sementara itu, Qinglv Global sebagai penyedia mesin penyortiran berbasis AI datang untuk meninjau karakteristik sampah Indonesia dan melihat integrasi teknologi mereka dengan sistem Regen.
Turut hadir pula Shanghai Phelix Co. LTD, perusahaan asal Shanghai yang bergerak di bidang pyrolysis, atau teknologi mengubah plastik menjadi bahan bakar cair. Regen berharap perusahaan tersebut dapat menjadi offtaker sekaligus penampung hasil pemilahan plastik di Jambi.
“Kami berharap plastik yang sudah kami pisahkan di sini memiliki off-taker yang jelas. Karena itu kami mengajak mereka untuk melihat langsung kondisi lapangannya,” jelas Heryadi.
Proyek Pertama Regen di Indonesia
PT Regen Bioteknologi Solusi Indonesia saat ini beroperasi di Malaysia dan Indonesia. Jambi menjadi proyek perdana perusahaan tersebut di Indonesia.
“Untuk Jambi sendiri adalah proyek pertama kami di Indonesia. Ini adalah awal dari sebuah perjalanan panjang,” pungkas Heriyadi.
Terpisah, Pemerintah Kota Jambi, melalui dukungan teknologi dari PT Regen, berkomitmen menjadikan TPA Talang Gulo sebagai pusat pengolahan sampah modern dengan target Zero Waste dalam lima tahun ke depan.
“Sampah yang dulunya dianggap masalah, kini menjadi potensi emas bagi Jambi. Dengan teknologi ini, kita ubah sampah menjadi aset daerah,” ujar Dr. H. Maulana, MKM, Wali Kota Jambi.
Melalui pabrik RDF yang akan mengolah hingga 1.000 ton sampah per hari, Jambi berpotensi menghasilkan produk bernilai ekonomi seperti RDF Briket (bahan bakar alternatif), maggot untuk pakan ternak dan perikanan, serta biji plastik untuk industri daur ulang. Proyek ini bahkan diproyeksikan mampu menyumbang hingga Rp14 miliar per tahun bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). [AS]