WahanaNews-Jambi | Penyakit hepatitis akut yang pertama kali ditemukan di Inggris pada 5 April 2022 terus meluas dan menjadi perhatian khusus Kementerian Kesehatan.
Per Jumat (13/5/2022), penyakit itu telah terdeteksi di 20 negara dengan jumlah kasus mencapai 228 orang.
Adapun, lebih dari 50 kasus tambahan saat ini masih diselidiki. Penyakit hepatitis diketahui merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus.
Baca Juga:
Enam Warga Kabupaten Lebak, Banten, Meninggal karena Kasus DBD
Alhasil tak sedikit masyarakat yang menganggap bahwa virus penyakit hepatitis akut misterius yang tengah mewabah dapat dicegah penularannya dengan menggunakan hand sanitizer.
Lantas benarkah demikian?
Dilansir dari suara.com (12/5/2022), Kepala Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Harimat Hendarwan pun menanggapi hal tersebut. Menurut Harimat, adenovirus yang diduga jadi penyebab penyakit hepatitis akut misterius tidak cukup dicegah dengan menggunakan hand sanitizer.
Alih-alih menggunakan hand sanitizer, para ahli lebih merekomendasikan cuci tangan pakai sabun untuk mencegah penyakit tersebut.Hal itu berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga:
Imbauan Dinkes Kota Palu: Pedagang Takjil Wajib Perhatikan Kebersihan dan Mutu
"Baca pedoman WHO lebih disarankan cuci tangan regular, yang saya sampaikan dengan melihat referensi berdasarkan salah satu dokter internasional," ujarnya.
Lebih lanjut, Harimat juga menjelaskan efektivitas hand sanitizer akan dipengaruhi karakteristik adenovirus yang cenderung lebih bertahan lama di permukaan. Diketahui, adenovirus diduga jadi salah satu penyebab hepatitis akut misterius yang saat ini mewabah.
Dari puluhan kasus hepatitis akut anak di Alabama, Amerika Serikat, beberapa pasien terbukti terinfeksi adenovirus 41.
Meski begitu, Harimat menekankan belum bisa dipastikan adenovirus sebagai satu-satunya penyebab hepatitis akut, karena masih ada dugaan lain termasuk dugaan disebabkan virus SARS-CoV-2.
"Alkohol, hand sanitizer tidak bekerja dengan baik menghadapi adenovirus. Jadi artinya dalam hal pencegahan, mungkin kita harus memerhatikan hal-hal seperti ini, jadi cuci tangan dengan air bersih dan kemudian kebersihan tangan harus dipertahankan," terangnya.
Meski adenovirus dinilai tidak efektif dengan hand sanitizer, menurut Harimat tidak mudah mengubah protokol dan pedoman kesehatan yang sudah ada, sehingga perlu bekerjasama dengan dengan stakeholder terkait.
"Kita merubah pedoman dengan stakeholder terkait, dengan para pakar, apakah memang harus dirubah atau tidak. Alkohol juga dinyatakan efektif untuk 90 % jenis kuman dan virus," paparnya.
Harimat menambahkan perihal adenovirus tidak efektif dengan hand sanitizer juga perlu diteliti lebih jauh, yang ditegakkan dengan evidence base atau dasar ilmiah dengan subject beragam.
Sementara itu, dikutip dari situs resmi sekretaris kabinet Republik Indonesia (9/05/2022) sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan pencegahan, salah satuya dengan menjaga kebersihan diri.
Virus ini menularnya lewat asupan makanan yang lewat mulut, jadi kalau bisa rajin cuci tangan saja supaya kita pastikan yang masuk ke anak-anak kita, kan ini menyerang banyak di bawah 16 tahun lebih banyak lagi di bawah 5 tahun, itu bersih,” ujar Menkes dalam keterangan pers usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (09/05/2022)
Secara umum gejala awal penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan.
Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan buang air besar berwarna putih pucat.
Menkes meminta agar para orang tua untuk segera memeriksakan anak dengan gejala tersebut ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.
untuk mencegah dan mengendalikan penularan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya bisa dimulai dengan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan secara disiplin. [Yg]