Jambi.wahananews.co | Tepat Rabu 12 Oktober 1999 tepat 23 tahun yang lalu Kabupaten Sarolangun resmi menjadi daerah otonom,Negeri sepucuk adat serumpun pesako sebagai julukan dan makna simbolik masyarakat ber adat dan negeri bertuah. daerah yang terkenal kaya dengan semua sumber daya alam, dan objek wisata ini menjadi potensi yang dimiliki Sarolangun, seperti batu bara, emas, minyak, dan juga rencana percepatan pembangunan Pabrik Semen Batu Raja II.
Saat ini kabupaten Sarolangun terdiri dari 11 kecamatan diantaranya, kecamatan Sarolangun, Pelawan, Singkut, Bathin VIII, Limun, Pauh, Air Hitam, Mandiangin, Batang Asai, dan Cermin Nan Gedang, mandiangin timur.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Usia 23 tahun bukanlah usia yang muda untuk sekelas kabupaten di provinsi jambi,dengan segala hal yang bisa di pergunakan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat sera memajukan sumberdaya manusianya.
Hari ini masih bayak PR birokrasi dan unsur pemerintahan kabupaten Sarolangun secara keseluruhan,Seperti Mulai dari konflik lahan, Penambang Emas Tanpa Izin (PETI),ketidak merataan infrastruktur, persoalan tambang batu bara dan sederet lainnya Tak terkecuali masalah Pendidikan.
Perkembangan pendidikan di kabupaten khususnya memang melewati jalan yang sangat panjang. Dari waktu ke waktu ada transformasi pendidikan agar arah pendidikan di sarolangun menjadi lebih baik lagi dan meninngkat. Transformasi pendidikan di sarolangun biasanya mulai dilakukan dari kurikulum yang digunakan, teknik pengajaran guru, cara mengakses pelajaran dan sebagainya.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Bisa dikatakan pendidikan di sarolangun sekarang sudah lebih baik, terlebih dengan hadirnya teknologi yang semakin canggih dan siswa siswi sudah lebih efektif dan efesien dalam dunia Pendidikan.
Di era kolaborasi Seperti ini memang tidak terlalu pas menggunakan tipe kepemimpinan Superior dan non demokratis tetapi jenis leader yang bisa mengkombinasikan semua pihak demi terwujudnya masyarakat adil Makmur, langsung nya dari problematika Pendidikan tadi kabupaten sarolangun harus melek bahwa Tingkat sukses Pendidikan bukan hanya soal turunnya angka Buta huruf tetapi juga bagaimana “Meningkat nya angka kelulusan siswa di perguruan tinggi melalui jalur Seleksi Raport dan seleksi Ujian tulis” dan di ERA pemerintahan PJ BUPATI SAROLANGUN hari ini PAK HENDRIZAL belum banyak dilakukan,baik berkolaborasi dengan civitas Praktisi apalagi mahasiswa yang seyoganya di organisir dengan baik akan menjadi mitra kritik dan mitra solusi bagi pemerintahan sarolangun kedepannya.
Banyak hal yang bisa mahasiswa lakukan jika leader bisa menangkap peluang untuk bersinergi, jangan sampai amanah sebagai PJ bupati hanya di pandang masyarakat apalagi Mahasiswa hanya sebagai Pemerintah seremonial semata mata dan bahkan menjadi alat kepentingan yang berbau tendesius Perhelatan PEMILU AKBAR 2024, kita mencintai sarolangun dan kita tidak ingin ini terjadi.