Di saat Jambi sedang sibuk dengan masalah kemacetan yang disebabkan truk batu bara, timbul kendala baru.
Baru-baru ini, rupanya di Provinsi Jambi ada 14 titik tambang baru di Kabupaten Batanghari, Tebo. Termasuk daerah Tempino.
Baca Juga:
4 Tips Mengajarkan Anak untuk Berbagi yang Bisa Orang Tua Terapkan
Hal ini dikatakan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jambi Kombes Pol Dhafi, Senin 10 Oktober 2022 di Kota Jambi.
Kata dia, kondisi ini justru bakal menambah kepadatan angkutan batu bara. “Kami perkirakan sampai dengan 20 persen,” kata dia.
Hal ini menurutnya, menjadi salah satu faktor penunjang kemacetan di Provinsi Jambi.
Baca Juga:
4 Tips Memulai Obrolan Menyenangkan Bersama Pasangan
Pasalnya, ketika tidak beroperasional truk-truk ini parkir di bahu jalan sehingga memperparah keadaan.
Padahal sebelumnya, sudah terjadi kemacetan panjang dari Simpang Rimbo hingga Paal X, Sabtu malam, 9 Oktober 2022 lalu.
Menurut Dhafi, penyebab kemacetan panjang itu bukan karena adanya pengalihan jalur untuk angkutan batu bara.
“Kemacetan itu disebabkan oleh pembangunan box culvert di kawasan Mendalo, kemudian ada beberapa titik jalan rusak hingga ada truk batu bara yang mengalami patah as roda, jadi bukan dikarenakan adanya pengalihan arus itu,” ucapnya.
Menyikapi hal ini, Ditlantas Polda Jambi langsung melakukan koordinasi dengan pihak Dinas PUPR Provinsi untuk segera melakukan perbaikan dengan menambal jalan-jalan yang rusak tersebut.
“Informasinya langsung dikerjakan oleh pihak Dinas PUPR, Mudah-mudahan dalam satu atau dua hari ini keadaan sudah bisa kita atasi,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, kondisi arus lalu lintas di persimpangan traffic light Paal X, Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kotabaru, belakangan ini terus alami kemacetan cukup parah. Khususnya malam hari.
Kemacetan ini terjadi, dari arah Simpang Rimbo menuju Paal X, arah Paal X menuju Lingkar Selatan dan arah Mestong menuju Paal X.
Pasalnya, sejak beberapa waktu lalu, arus lalu lintas truk angkutan batu bara khususnya, mulai dialihkan dari arah Muarabulian Batanghari, melewati Bajubang-Penerokan-Tempino Muarojambi mengarah ke Simpang Paal X Kotabaru Jambi, yang kemudian mengarah ke Pelabuhan Talangduku.
Kondisi ini pun mengakibatkan kemacetan panjang mencapai 9 km. Tak hanya macet, para pengendara lainnya, baik dari arah Tempino menuju Kota Jambi, Simpang Rimbo menuju Paal X Kotabaru, mengeluhkan kondisi ini.
“Sekarang jadi macet di sini, sejak truk batu bara disuruh lewat sini," kata Sofian, seorang pengendara mobil yang hendak ke Kota Jambi.
Sementara, warga di sekitar Jalan Lintas Jambi-Palembang, mengaku sejak padatnya mobilitas truk batu bara ini, ia merasa dirugikan lantaran asap pembuangan knalpot truk batu bara kerap mengenai rumahnya.
"Ya merasa gak nyaman aja, apalagi ketika truk itu buang gas," sebut Neni. Kata dia, belakangan ini jalan di sana selalu ramai angkutan truk batu bara. Padahal sebelumnya tak begitu banyak mobilitas angkutan muatan batu bara.
"Beberapa waktu belakangan ini ramai sudah truk batu bara yang melintas," sebutnya. Bukan tanpa alasan, ia menyebutkan, dengan ramainya mobilitas angkutan truk angkutan batu bara, dikhawatirkan akan ada masalah baru.
"Ini aja macet. Kita khawatir akan ada masalah baru. Kita khawatir angka laka lantas di wilayah ini meningkat. Sumber Jambi independen [yg]