Jambi.wahananews.co| Kedatangan Jemaah Calon Haji (JCH) disambut dengan cuaca panas saat tiba di Makkah Al-Mukarramah. Suhu rata-rata di Kota Kelahiran Nabi Muhammad SAW ini berkisar antara 30 – 45 derajat Celsius.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi yang juga merupakan bagian Pembantu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPPIH) Provinsi Jambi, H. Wahyudi Abdul Wahab menyampaikan bahwa banyaknya JCH dengan kategori lansia tentu membutuhkan penyesuaian dengan cuaca yang cukup ekstrem.
Baca Juga:
Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Papua Barat Daya, Ini Peran Kesbangpol dan FKPT
Diantaranya dengan banyak minum air putih dan mengurangi mobiliasi atau pergerakan di luar pemondokan, termasuk mengurangi pelaksanaan ibadah sunah untuk menjaga fisik agar kondisi fisik JCH kuat saat pelaksanaan puncak rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) sekaligus disebut sebagai fase terberat dari rangkaian ibadah haji.
“Sudah diimbau menjadi perhatian jamaah haji Indonesia agar mengurangi ibadah sunah. Tujuannya tidak lebih agar benar-benar siap melaksanakan puncak ibadah Armuzna. Termasuk menjadi perhatian para petugas haji,” ujarnya.
Selain itu, Wahyudi juga mengimbau jemaah memperhatikan imbauan PPIH Arab Saudi.
Baca Juga:
Tangkal Paham Radikal dan Teroris, BNPT Bentuk FKPT di Papua Barat Daya
seperti tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Lalu juga Tidak memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunnah, ziyarah, dan kegiatan lain yang akan menguras tenaga.
“Beribadah sesuai kemampuan diri sehingga pelaksanaan ibadah haji, terutama pada masa Arafah, Muzdalifah, dan Mina dapat berjalan dengan baik dan lancar,” harapnya.
Pada penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M provinsi Jambi, Pembantu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPPIH) Provinsi Jambi menyebutkan bahwa Jemaah Calon Haji (JCH) kategori lansia dari provinsi Jambi sebanyak kurang lebih 40 persen.