JAMBI.WAHANANEWS.CO, Kota Jambi - Ketua DPRD Provinsi Jambi, M. Hafiz Fattah, menegaskan bahwa judi online (judol) merupakan ancaman serius bagi generasi bangsa. Ia menyebut judol sebagai sumber penyakit sosial di tengah masyarakat.
“Dengan handphone merupakan jendela dunia, dan seperti pisau bermata dua, tinggal penggunanya yang harus hal positif,” kata Politisi PAN ini.
Baca Juga:
Jaga Integritas Sektor Keuangan, OJK Blokir 10 Ribu Rekening yang Terindikasi Judi Online
“Ini kesempatan yang baik saya paham adik semua batasi diri dengan kegiatan positif. Banyak sekali caranya baik dengan aktivitas positif oleh guru disekolah belajar olahraga dan lainnya,” kata Hafiz, di hadapan ribuan Siswa SMA,SMK dan SLB se-Provinsi Jambi, di GOR Kotabaru, Rabu (16/4/2025).
Dia berharap generasi muda harus berada pada garis terdepan sebagai agen perubahan. Makanya jangan mau terlibat dengan judol.
“Sampaikan ke teman-teman lainnya dampak judi online ini berbahaya,” ucapnya.
Baca Juga:
Jambi Tertinggi Judi Online, Gubernur Siapkan Sapu Bersih ASN dan Remaja Terlibat
Untuk diketahui, Gubernur Jambi Al Haris bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jambi memberikan wejangan pada ribuan Siswa SMA,SMK dan SLB se-Provinsi Jambi, Rabu (14/4/2025).
Secara bergantian Kapolda Jambi Irjen Pol. Krisno H.Siregar, Danrem 042 Garuda Putih Brigjen Heri Purwanto, Ketua DPRD M.Hafiz Fattah dan Gubernur memberikan wejangan nasihat kepada para pelajar di GOR Kota Baru Jambi.
Gubernur Haris mencontohkan kesuksesan Kapolda, Danrem dan Ketua DPRD pada siswa karena mempunyai konsep diri sedari muda, dan membutuhkan proses sekolah dengan benar untuk berhasil.
“Oleh karena itu hari ini kita sepakat tak ada yang terlibat judi online. Jangan ada dusta antara kita, karena anak-anak generasi depan punya masa depan cerah, mari kita sepakat tolak judol walaupun Rp10 ribu-pun,” kata Haris membahana di panggung GOR.
“Dengan ridho Allah SWT maka kita mulai gerakan anti judi online se provinsi Jambi,” sambung gubernur.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Syamsurizal menyatakan deklarasi serentak ini diikuti seluruh kalangan dunia pendidikan baik SMA, SMK, dan PKLK se-Provinsi Jambi.
“Pada deklarasi serentak dihadiri dari 403 sekolah juga sebanyak 3.262 siswa dan guru serta kepala sekolah sebanyak 403 serta perwakilan orang tua,” kata Kadisdik.
[Redaktur: Patria Simorangkir]