Jambi.wahananews.co | Ketua DPRD provinsi Jambi, Edi Purwanto mengangkat persoalan guri honorer yang selama ini digaji tidak sebanding dengan kerjanya untuk mencerdaskan anak bangsa.
Persoalan ini langsung disampaikan oleh Edi Purwanto di hadapan Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Kementerian Dalam Negeri pada kegiatan di Rumah Dinas Gubernur Jambi beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Dua Pengendara Tewas dalam Kecelakaan Tiga Kendaraan di Bireuen, Aceh
Edi Purwanto menerangkan bahwa setidaknya, guru honorer ini paling banyak jumlahnya jika dibandingkan dengan guru yang sudah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Ia mengungkapkan bahwa setidaknya ada lebih dari 2.300 guru yang PNS, sementara ada lebih dari jumlah tersebut guru yang honorer.
"Terkait mandatory spending pendidikan, yang paling jadi masalah setiap pembahasan itu adalah guru, Jambi itu kurang dari 2.300 guru, kenapa demikian karena bisa saja satu sekolah SMA itu PNS nya hanya tiga lainnya honor,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, pada kesempatan ini, Ketua DPD PDI Perjuangan ini juga mengungkapkan bahwa guru honorer yang ada saat ini tidak semuanya masuk sebagai guri honorer daerah. Sehingga ada guru honorer yang dibayarkan dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang gajinya makin dibawah honorer daerah.
Baca Juga:
Kecelakaan Pikap dan Motor di Cileungsi Bogor, Satu Orang Tewas
“Yang tidak masuk pada honorer daerah pada akhirnya masuk di dana BOS sehingga mengaji guru hanya Rp600 ribu ada yang Rp 700 ribu dan dirapel selama tiga bulan lagi. Kami minta ini juga harus dipikirkan pemerintah pusat,” pungkasnya. [Yg]