JAMBI.WAHANANEWS.CO, JAMBI - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi resmi melaunching Gerakan Ayo Mengaji (Gerami) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri se-Kota Jambi, Rabu (27/8/2025). Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam memberantas buta aksara Al-Quran khususnya di kalangan generasi muda.
Launching yang berlangsung khidmat di SMP Negeri 21 Kota Jambi itu diawali lantunan ayat suci Al-Quran oleh Qori Internasional Dr. Hj. Nurhayati, serta diresmikan langsung oleh Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha.
Baca Juga:
Plt. Asisten Pemerintah dan Kesra Setdakab Tapteng Hadiri Wisuda Tahfidz Rumah Qur'an Al-Khansa
Dalam kesempatan tersebut, turut dilakukan penandatanganan naskah kerja sama antara Gerami Kota Jambi dengan Dinas Pendidikan Kota Jambi. Kesepakatan itu ditandatangani oleh Ketua Gerami Kota Jambi, Hj Masturo, bersama Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Mulyadi. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat sinergi program keagamaan Pemkot dengan gerakan masyarakat yang fokus pada literasi Al-Quran.
Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, dalam sambutannya menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai Al-Quran sejak dini. Menurutnya, melalui Gerami, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi Qurani yang berakhlakul karimah, bermanfaat bagi diri, keluarga, hingga masyarakat luas. Sebagai Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Jambi, Diza juga menilai program ini relevan dalam menyiapkan bibit unggul untuk Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).
“Kolaborasi ini sangat terkait dengan tugas kami di LPTQ untuk melahirkan generasi Qurani yang siap bersaing di ajang MTQ. Harapannya, para siswa SMP bisa termotivasi menjadi kafilah Jambi, sehingga prestasi yang telah diraih bisa dipertahankan,” ungkap Diza.
Baca Juga:
Gubernur Jatim Khofifah Ajak Umat Islam Jadikan Nuzulul Quran Momentum Peningkatan Ibadah
Ia menambahkan, Pemkot Jambi telah merekrut guru tahfidz dari kalangan hafidz Qur’an muda untuk memperkuat pendidikan Al-Quran di sekolah negeri.
Program guru tahfidz ini, lanjutnya, memberi dampak positif bagi anak-anak di sekolah negeri, yang kini lebih terpacu membaca, mempelajari, hingga menghafal Al-Quran. Bahkan, budaya mengaji juga mulai kembali hidup di masyarakat, terutama saat waktu maghrib dan isya.
“Alhamdulillah, perubahan besar ini menjadi bukti bahwa pendidikan Al-Quran tidak hanya identik dengan pesantren atau madrasah, tapi juga bisa berkembang di sekolah umum,” tambah Diza.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Mulyadi, menilai Gerami merupakan bagian dari upaya bersama menciptakan generasi berkarakter kuat. Menurutnya, pendidikan agama tidak bisa hanya dibebankan pada sekolah, melainkan butuh dukungan keluarga dan masyarakat.