Jambi.wahananews.co | Kasus tewasnya Randi Afrianto (25) yang sudah di investigasi dan telah dibuatkan Berita Acara Pemeriksaannya (BAP) oleh Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jambi, selaku Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), semestinya sudah bisa ditindak lanjuti ke ranah hukum.
Hal itu diungkapkan Pakar Hukum dan Pengacara Adri SH., M.Hum, pada hari Kamis kemarin, (12/1/2023) dalam menjawab pertanyaan wartawan. Terkait adanya dugaan kelalaian dalam pengawasan kerja yang terjadi di Desa Pematang Buluh, Kecamatan Betara, Tanjab Barat.
Baca Juga:
Penyidik KPK Panggil Direktur PT RDG Airlines dalam Kasus Dugaan Suap
Akibat dari semburan api, pada saat memperbaiki pipa Migas yang bocor, di wilayah jalur Sumur Neb #9, hingga menimbulkan ledakan. 6 karyawan PT.TDP yang sedang menjalankan tugasnya ketika itu mengalami cedra luka bakar. Dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Jambi, satu orang dinyatakan luka ringan, 5 orang lainnya dirujuk ke RS Jakarta.
Setelah dirawat selama empat hari, sejak Senin (19- 24/12/22) Randi Afrianto dinyatakan oleh pihak RS Jakarta, meninggal dunia. Pada hari Minggu pagi, (25/12/22) Jenazah almarhum, dari RS Jakarta diterbangkan ke Jambi. Kemudian diserahkan kepada pihak keluarga Almarhum, untuk dimakamkan, 4 orang lainnya masih dalam perawatan RS Jakarta.
Kadis Nakertrans Provinsi Jambi, Bahari, saat dikovermasi wartawan diruang kerjanya mengatakan bahwa, pihaknya masih akan memeriksa dua orang lagi dari Petro China. Yakni Field Manager dan Firman, Pimpinan HSE Petro China, hasilnya akan kami tuangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Baca Juga:
KPK Ungkap Tersangka Penyuap Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia
“ Pemeriksaan dua orang itu (Field, Manager dan Pimpinan HSE Petro China, Firman) ditindak lanjuti pada pertengahan Januari 2023 ini. Sesuai permintaan Field, untuk meminta kelonggaran waktu, untuk diperiksa oleh Kadis Nakertrans Provinsi Jambi, kata Bahari , dalam keterangannya kepada wartawan Senin, (09/01/2023).
Menurut Pengacara Adri SH., M.Hum yang juga Ketua Majlis Pertimbangan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Jambi. Kejadian yang menyangkut hilangnya nyawa manusia, Jangan dianggap sepele. Jika sudah cukup bukti, segera jadikan siapa tersangkanya. Sebagaimana hasil temuan investigasi Disnakertrans, bisa di naikkan status penyelidikan ke penyidikan, oleh aparat kepolisian, guna mengusut tuntas kasus ini.
Kepala Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jambi, Bahari. Juga berjanji, untuk menindak lanjuti peristiwa kecelakaan Tenaga Kerja ini. “ Kasus ini segra kami tindak lanjuti ke ranah hukum, karena Disnakertrans tidak mau dianggap keberpihakan kepada pengusaha, dengan mengabaikan Keselamatan Tenaga Kerja yang dinaungi Disnakertrans,” kata Bahari.
Sebagaimana diketahui, dalam kasus meledaknya pipa Migas Petro China di alur Sumur Neb#9. Desa Pematang Buluh, Kecamatan Betara. Kapolda Jambi Inspektur Jenderal Polisi Rusdi Hartono memberikan Atensi (Kewewenangan) Penyelidikannya ditangani Polres Tanjab Barat.
Diduga, terhambatnya kasus penyelidikan dan penyidikan persistiwa meledaknya pipa Migas Petro China di alur Sumur Neb#9, terkait adanya serah terima jabatan Kapolres yang lama AKBP Muharman Arta, S.I. K kepada AKBP Padli, SH, S.IK, MH, pada hari Rabu, (11/01/23). Selanjutnya, tentu kasus ini akan ditindak lanjuti oleh Kapolres yang baru.
Belum diketahui, kapan kasus meledaknya pipa Migas Petro China di alur Sumur Neb#9 akan dilimpahkan ke ranah hukum. Peristiwa serupa tapi taksama, terjadi lagi di RIG 85 Petro China yang berada di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjab Barat pada Senin malam, 9 Januari 2023.
Kabid Pembinaan, Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Disnaker Provinsi Jambi, Dedy Ardiansyah, dalam keterangannya kepada wartawan Selasa, 10 Januari 2023 mengatakan. Peristiwa ledakan yang terjadi di RIG 85, Tebing Tinggi, Tanjabar, pada tanggal 9 Januari 2023 itu, bukan berasal dari pipa. Namun, berasal dari tangki minyak gas yang diduga mengalami korsleting listrik.
“ Informasi Itu dari pihak Subkontraktor. Namun demikian, Tim dari Disnakertrans akan turun ke TKP, untuk melakukan penyelidikan lanjutan, dan akan dimasukkan dalam BAP,” jelas Dedy. Seraya menambahkan bahwa, pihaknya sudah menjenguk korban yang dirawat di Rumah Sakit Siloam, Kota Jambi.
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Petro China menginformasikan, pada Senin (9/1/2023) telah terjadi kecelakaan di area sumur WB-D7 di Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjabar, Provinsi Jambi yang dikerjakan oleh Perusahaan Jasa Pengeboran (Drilling Service Companies)).
Kecelakaan itu melibatkan empat orang pekerja, dua di antaranya dari perusahaan Bohai Drilling Contractor, dan dua orang lainnya berasal dari Great Wall Drilling Contractor. Kedua service companies itu adalah kontraktor penyedia Rig Bohai -85 yang sedang melakukan workover, program. Di sumur WB-D7, Wilayah Kerja Jabung Ltd.
Saat ini, 4 orang pekerja yang terluka dalam kecelakaan tersebut, 2 diantaranya rawat jalan, 1 orang dirawat di rumah sakit Jakarta dan 1 orang dirawat di rumah sakit Jambi (Siloam). Hasil dari pemeriksaan dokter menyatakan, masing-masing mengalami luka bakar dan patah tulang, karena melompat dari mobil tangki.
Kabid Binwasnaker Dedy Ardiansyah dan Kepala Disnakertrans Provinsi Jambi Bahari, dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan. Bahwa, pihaknya telah berkoordinasi dengan Petro China, untuk menurunkan tim, yang melibatkan UPTD Wilayah I Balai Pengawasan Wilayah Kerja, ke lokasi TKP.
Tim akan melakukan investigasi, selama tiga hari. Selain untuk mengecek Tempat Kejadian Perkara (TKP), juga mengambil keterangan dari para saksi, dari kejadian ini. Hasilnya akan dibuat dalam nota pemeriksaan, untuk dijadikan BAP dan dilaporkan kepada SKK Migas dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Dencio).
Setatus KKKS, berada di bawah pengawasan dan pengendalian Satuan Kerja Khusus (SKK) dalam pelaksanaan kegiatan Usaha Hulu, Minyak dan Gas Bumi (Migas). Dari itu, KKKS Petro China bekerja selama 24 jam, di Wilayah Kerja Jabung Ltd. KKKS, merupakan tulang punggung, dalam kegiatan eksplorasi dan produksi Migas, untuk pemenuhan ketahanan energi nasional, dibawah pengawasan SKK Migas.
Terkait dengan peristiwa meledaknya pipa Migas Petro China di alur Sumur Neb#9, pada tanggal 18 Desember 2022. Dianda Putra, selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja Tanjab Barat, pada hari Senin siang, 19 Desember 2022 langsung memanggil pihak Petro China dan mengurus BPJS Ketenagakerjaan 6 orang pekerja yang mengalami kecelakaan itu.
“ Kita memanggil pihak Petro China, untuk minta tanggung jawab, dari pihak Petro China. Serta penjelasan, tentang terjadinya peristiwa ini. Agar kedepannya tidak lagi terjadi peristiwa serupa, dan dalam pelaksanaan kerja dimasa mendatang, dapat lebih diintensifkan, secara profesional,” kata Dianda ketika itu.
Namun apa hendak dikata, harapan dan niat baik Dianda Putra, selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja Tanjab Barat itu, hanyalah harapan. Belum lagi selesai proses hukum, dari peristiwa meledaknya pipa Migas Petro China di alur Sumur Neb#9, pada tanggal 18 Desember 2022. Pada hari Senin (9/1/2023) telah terjadi lagi kecelakaan di area sumur WB-D7 di Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjabar, Provinsi Jambi.
Sebuah tangki minyak gas meledak, diduga karena korsleting listrik. Akibat dari hal itu , 4 orang mengalami luka bakar dan ada yang patah tulang di bagian tubuhnya. Saat ini , 2 orang dinayatakan berobat jalan, dan 2 orang masih dirawat. 1 di rumah sakit Siloam Kota Jambi, mengalami luka bakar, 1 orang lainnya dirawat di rumah sakit Jakarta, karena mengalami patah tulang dibagian tubuhnya.
Kepala Disnakertrans Provinsi Jambi. Bahari mengatakan, Peningkatan intesitas dan pengawasan, dalam kegiatan perbaikan pipa Migas yang diduga bocor itu dilakukan, mulai dari membersihkan pipa Migas hingga beberapa kali, diiringi dengan semprotan air. Perbaikan pipa Migas itu dilakukan, untuk mengejar target produksi yang telah dipatok oleh SKK Migas.
“ Diduga para pekerja KKKS untuk mengejar target produksi, hingga melakukan kerja lembur. Diduga karena merasa kelelahan, sehingga menimbulkan faktor kelalaian. Hal ini juga akan kami dalami, dalam penyelidikan, yang akan kami tuangkan dalam BAP, ” kata Kepala Disnakertrans Provinsi Jambi, Bahari.
Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Jambi. Sigit Eko Yuwono, berharap. Disnakertrans Provinsi Jambi dan pihak kepolisian (Polres Tanjung Jabung Barat dapat mempercepat penyelidikan kasus ledakan pipa gas yang terjadi di Petro China.
“ Jika ada ditemukan kelalaian atau tindak pidana, naikkan ke penyidikan dan tetapkan siapa tersangkanya. Sesuai Undang Undang yang berlaku, dan hal ini sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan, serta untuk memberikan efek jera. Agar, dalam kegiatan kerja selanjutnya dapat berhati- hati,” kata Sigit.
Kasus ini sudah berjalan selama 26 hari, sejak 18 Desember 2022. Menurut Sigit, proses penyelidikan yang dilakukan Disnaker dan pihak Polres Tanjab Barat, terkesan lamban. “ Peristiwa kecelakaan kerja itu sudah hampir sebulan. Namun, sampai saat ini perkembangannya belum jelas,” kata Sigit.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel. Anggono Mahendrawan, juga berharap. Agar KKKS Petro China segera mendalami kejadian ini, dan bersinergi dengan pemangku kepentingan di daerah, sesuai tupoksi masing-masing. Memperhatikan koridor peraturan dan perundangan yang berlaku.
Ketua Komisi II DRPD Tanjab Barat. Syufrayogi Saiful, juga meminta kepada pihak Petro China, untuk menyelesaikan insiden ini dengan baik. Menurut Syufrayogi, “ Jabung Ltd, merupakan perusahaan besar yang dikelolah oleh Petro China, seharusnya mampu menjaga keselamatan pekerja, dan konsekwen dalam melindungi pekerjanya, serta patuh dan taat pada hukum yang berlaku. [Yg]