Jambi.Wahananews.co | Satya Winnie Sidabutar,wanita pertama yang terbang dari puncak Gunung Kerinci juga merupakan salah satu dari 500 peserta yang mengikuti kejuaraan Nasional Paragliding TripAdvisor Of Indonesia Seri ll 2022 yang berlokasi di Kota Sungai Penuh.
Ditemui di sela-sela pembukaan acara kejuaraan di Lapangan Merdeka Sungai Penuh, Jumat (10/6/2022), darah kelahiran 15 Januari 1992 ini terlihat sangat senang. Wajahnya berseri-seri dan selalu melempar senyum manis setiap orang yang menyapanya.
Baca Juga:
Di Jambi 56.298 Pelanggan PLN Masih Gunakan Daya 450 VA
Satya sapaan akrabnya menuturkan, bahwa dirinya pertama kali terbang dengan perasut paralayangnya pada 2011. Hingga saat ini dirinya sudah terbang sebanyak 1.000 jam, di berbagai lokasi wilayah di Indonesia.
"Pertama saya terbang dari Puncak. Bogor Jawa Barat," tuturnya.
Dari sekian banyak lokasi tempat dirinya takeoff, ia menyebutkan bahwa terbang dari Gunung Kerinci yang paling berkesan. Selain dari lokasi yang merupakan puncak tertinggi untuk paralayang, untuk bisa sampai ke lokasi takeoff mesti harus melakukan pendakian selama dua hari.
Baca Juga:
PLN Jambi Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik Berbasis Baterai
"Jadi lebih menantang dari lokasi yang lain," kata wanita asal Sumatra Utara ini.
Alumni Universitas Indonesia yang kini berdomisili di Bali ini mengatakan, terbang dari puncak Gunung Kerinci dilakukan pada tahun 2021 lalu.
Saat itu dirinya terbang bersama empat kawannya yang semuanya adalah laki-laki.
"Pendakian dari puncak Gunung Kerinci, kamilah tim yang pertama kali mencoba melakukannya. Ada deg-dengannya juga sebagai tim yang pertama kali mencoba," akunya.
Beruntung ujarnya, saat penerbangan dilakukan cuaca cukup cerah, angin saat itu juga cukup pas untuk melakukan penerbangan.
"Dan pastinya viewnya berbeda dari semua titik terbang yang ada di Indonesia," ucap Satya.
Karena melakukan penerbangan di puncak Gunung merapi aktif lanjutnya, maka saat terbang bisa melihat kawah, uap belerang. Dan hal itu mungkin katanya tidak bisa didapatkan oleh semua penerbang.
"Sensasi luar biasa terbang dari gunung merapi aktif. Dan ini yang terindah yang saya rasakan," jelasnya.
Apa lagi saat penerbangan dilakukan cuaca cukup cerah, sehingga dirinya bisa melihat pemandangan gunung tujuh, gunung masurai. Bahkan mereka juga bisa melihat wilayah Provinsi Bengkulu saat penerbangan tersebut.
"Saat video kami bagikan di youtube banyak yang tidak percaya kita berani melakukan itu, karena biasanya nyali seperti hanya dimiliki oleh orang asing. Sebenarnya di Indonesia banyak yang mau melakukan," tegasnya.
Katanya, penerbangan yang dilakukan saat itu durasinya 30 menit hingga akhirnya mereka lading. Ia pun mengaku sangat ingin kembali melakukannya.
"Sensasinya memang beda bangat. Jadi aku ingin mengajak kawan-kawan yang lain untuk merasakannya," katanya lagi.
Mengenai lokasi yang ada di Kota Sungai yakni Bukit Padon, dirinya memang belum melakukan penerbangan. Tapi saat melihat lokasi di atas bukit Padon katanya, cukup indah, karena bisa melihat Danau Kerinci, Kota Sungai penuh dan pengunungan.
"Cukup cantik dan sempurna. Jadi untuk dijadikan objek wisata terutama untuk olahraga paralayang, gantole sangat perfect," tutupnya. [Yg]