Jambi.wahananews.co| Kurang lebih setahun lagi atau sekitar 12 bulan Jambi bakal punya tol.
Hal ini menyusul sudah ditekennya kontrak pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang melintasi Jambi.
Baca Juga:
Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Sosmed, Ini Respons Meta Cs
Kontrak tersebut ditekan pada Rabu lalu (17/5), pasca kunjungan Presiden Jokowi ke Jambi.
Jika jalan Tol Jambi-Betung rampung, akan ada dua desa yang ketiban rejeki jadi lokasi gerbang tol atau exit tol di Provinsi Jambi.
Tentu saja wilayah yang akan jadi lokasi gerbang tol ini akan ikut merasakan dampak langsung pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatera.
Baca Juga:
Merasa Dihina di TikTok, Farhat Abbas Polisikan Pablo Benua
Kehadiran gerbang tol akan memunculkan sentra ekonomi baru di Provinsi Jambi. Karena apa? Karena lokasi gerbang tol akan ikut berdampak secara ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya, mulai dari UMKM, kuliner, pariwisata hingga jasa.
Mengutip data dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi, empat desa yang akan menjadi lokasi gerbang tol atau pintu exit tol di Provinsi Jambi itu tersebar di ruas jalan tol Jambi-Betung.
Pada ruas jalan tol Jambi-Betung, gerbang tol akan ada di daerah Sebapo Kecamatan Tempino.
Kedua ada di Simpang Nes tak jauh dari perumahan CitraRaya City Jambi yaitu di Kecamatan Jambi Luar Kabupaten Muaro Jambi.
Sementara di ruas jalan tol Jambi-Betung, ada satu lagi rest area yang akan dibangun di sebuah desa di Sungai Bertam.
Rest area Sungai Bertam ini akan berdiri di sepanjang jaur jalan tol seksi Tempino-Bayung Lencir.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran rest area di jalur jalan tol akan mendorong perekonomian di daerah lokal.
Kehadiran jalur Jalan Tol Trans Sumatera telah pula membuat warga Jambi menjadi jutawan bahkan milianer, mereka adalah warga yang tanahnya dilalui ruas jalan tol.
Sementara Kontrak pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang melintasi Jambi akhirnya diteken.
Ini dilakukan Rabu lalu (17/5), pasca kunjungan Presiden Jokowi ke Jambi.
Tol itu akan dikerjakan oleh Hutama Karya bersama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Brantas Abipraya (Abipraya) atau disebut dengan KSO HK-Wika-Brantas.
Presiden Jokowi saat kunjungan kerjanya berjanji Provinsi Jambi akan punya jalan tol pertamanya pada tahun 2024.
“Segera diselesaikan, Insya Allah 2024 selesai,” ujar Jokowi saat mengunjungi kondisi jalan rusak di Kecamatan Sungai Gelam Muaro Jambi, Selasa (16/5).
Jokowi mengatakan ia tak mendengar ada hambatan yang terjadi dalam pembangunan jalan Tol Jambi karena saat ini pekerjaanya sedang dikebut khususnya dari Palembang ke Jambi.
Jokowi menjamin pembangunan Jalan Tol Jambi akan sesuai dengan jadwal, rampung tahun 2024.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan bahwa proyek jalan tol yang nantinya akan membentang sepanjang 15,4 km ini akan menambah panjang JTTS dan merupakan langkah awal kelanjutan pembangunan JTTS Tahap II.
“Alhamdulillah, pelaksanaan tanda tangan kontrak senilai Rp 2,7 triliun merupakan tahapan awal dari pembangunan tahap II (JTTS). Selaku kontraktor dalam proyek ini, KSO HK-Wika-Brantas optimis dapat menyelesaikan pembangunan selama 12 bulan dengan tepat mutu, waktu, dan biaya,” terang Tjahjo.
Lebih lanjut, Tjahjo menambahkan bahwa setelah tanda tangan kontrak akan segera disusul dengan Ground Breaking dalam waktu dekat. Adapun sumber dukungan konstruksi proyek jalan tol Bayung Lencir - Tempino Seksi 3 ini diberikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan pembagian porsi antara lain, 60% milik Hutama Karya, 25% milik Wijaya Karya, dan 15% milik Brantas Abipraya.
Pada prosesnya nanti, jika Seksi 3 Tol Bayung Lencir - Tempino ini selesai, maka akan dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu pembangunan Tol Tempino - Jambi, lalu Tol Jambi Rengat.
Tapi ini belum ada kejelasan kapan dilaksanakan karena kebutuhan dana besar, saat ini sedang proses penyimpanan readiness criteria, termasuk penyiapan rencana pembiayaan, bisa KPBU atau loan,” ujar Ibnu.
Adapun Jalan tol Bayung Lencir - Tempino ini panjangnya 33 kilometer terbagi menjadi 3 seksi. Yakni seksi pertama dan kedua berada di Provinsi Sumatera Selatan. Sementara seksi tiga ada di Provinsi Jambi.
“Porsi di Sumsel sepanjang 18 km, dan di Jambi 15 KM. Jadi total panjang penanganan pembangunan tol Bayung Lencir - Tempino seksi 3 ini sepanjang 15 kilometer,” jelas Kepala BPJN Jambi Ibnu Kurniawa belum lama ini kepada Media.
Sementara itu, penandatanganan kontrak secara resmi dilaksanakan di Gedung Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta.
Kegiatan ini ditandatangani secara langsung oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 Provinsi Jambi, Agung Ginanjar yang didampingi oleh Kepala Balai Pembangunan Jalan Nasional Jambi, Ibnu Kurniawan dan Executive Vice President (EVP) Divisi Sipil Umum Hutama Karya, Ari Asmoko.
Penandatanganan kontrak disaksikan oleh Direktur Jalan Bebas Hambatan, Triono Junoasmono, Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan, Wilan Oktavian, dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Miftachul Munir. Turut hadir juga Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga, Ir Satrio Sugeng Prayitno, MM. dan Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol, Apri Artoto.
Dalam kegiatan tersebut turut pula hadir dan menyaksikan Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, Direktur Operasi I Hutama Karya, Agung Fajarwanto, serta jajaran Direksi Wijaya Karya dan Direksi Brantas Abipraya selaku anggota dari kerjasama operasi. [Yg]