Jambi.WahanaNews.co | Guna mengakselerasi listrik di daerah terpencil, PT PLN (Persero) membangun infrastruktur secara agresif dan menjalankan program listrik desa secara optimal.
Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo menyebutkan, melalui transformasi listrik desa, PLN berhasil melakukan pemetaan program lebih komprehensif.
Baca Juga:
Menparekraf Apresiasi Starlux Airlines Hadirkan Penerbangan Langsung Taipei-Jakarta
Sebelumnya, pemetaan daerah-daerah yang belum terlistriki masih dilakukan unit-unit PLN secara manual dengan beragam cara.
Monitoringnya pun masih dilakukan melalui pengumpulan data melalui survei lokasi langsung yang menghabiskan waktu dan terfragmentasi.
Kini dengan transformasi digital, sistem perencanaan listrik desa dibangun dengan berbasis digital melalui Geographic Information System (GIS). PLN mampu menyediakan sistem perencanaan yang jauh lebih komprehensif.
Baca Juga:
Sandiaga Perkuat Ekosistem Ekraf di Kabupaten Bangli Melalui Workshop KaTa Kreatif
Pemetaan lokasi secara digital mampu menghitung jarak, ketinggian dan data-data lain yang digunakan untuk menyajikan data proyeksi kebutuhan infrastruktur kelistrikan desa.
"Dengan digitalisasi ini, PLN mampu menyusun perencanaan pembangunan desa dengan lebih cepat dan akurat," kata Darmawan melalui keterangan resminya, Sabtu (10/6/2023).
Seluruh unit PLN kini memiliki strategi pemetaan potensi listrik desa yang seragam, terpadu, dan dapat dimonitor secara langsung.
"Dengan transformasi ini, komitmen kami untuk melistriki seluruh pelosok negeri bisa diakselerasi. Setiap warga negara di republik ini berhak mendapatkan akses listrik yang berkeadilan. Tak ada yang terlinggal di belakang," kata Darmawan.
Meskipun saat ini masih terdapat tantangan berupa akses pada daerah-daerah yang terisolir, tapi PLN optimis mampu melistriki seluruh desa pada 2024.
PLN akan terus membangun infrastruktur listrik ke daerah-daerah 3T. Selain itu, PLN juga akan memanfaatkan sumber daya alam setempat sebagai sumber energi listrik. [Yg]