WahanaNews-Jambi I Para Pekerja Seks Komersial (PSK) terungkap mendanai geng motor di Jambi.
PSK itu sengaja memberikan uang ke geng motor untuk membeli minuman keras (miras) sebagai 'doping' untuk beraksi di jalanan.
Baca Juga:
Heboh! Aksi Kapolsek Garut 'Sakti' Bikin Penjual Miras Kapok Jualan, Simak Ceritanya
"Jadi, dari pemeriksaan yang kita lakukan terhadap beberapa pelaku komplotan geng motor yang berhasil kita tangkap, mereka mengaku mendapat dana dari seorang PSK di Jambi. Dana itu untuk mereka belikan miras buat mabuk-mabukan sebelum lakukan aksi anarkistis," kata Kasat Reskrim Polresta Jambi Kompol Handres, Jumat (29/10/2021).
Para PSK memberikan dana kepada komplotan geng motor itu sebagai bentuk perlindungan. Harapannya, para PSK, yang bekerja menggunakan aplikasi daring, mendapatkan info saat melayani pelanggan.
"Komplotan geng motor ini kan seperti kayak membekingi gitu, membekingi pelaku prostitusi dari aplikasi MiChat. Karena mereka yang sepertinya memberi tahu kalau ada apa-apa, lalu mereka minta jatah bagian berupa uang dari hasil prostitusi itu. Uang itulah buat komplotan geng motor itu belikan miras," ujar Handres.
Baca Juga:
Polisi Selidiki Anggota Ormas Tewas di Depok, Diduga Dibunuh Teman Sendiri
Saat ini, polisi masih mendalami maraknya komplotan geng motor anarkis di Jambi. Polisi juga kerap berpatroli di jalan demi mencegah aksi kriminal di jalanan.
Komplotan geng motor yang ditangkap sebagian banyak masih anak di bawah umur. Dalam menjalankan aksinya, komplotan ini bahkan tidak segan-segan membacok korban hingga terluka.
"Dari mereka yang ditangkap ini kan semua masih remaja, ada yang masih pelajar, ada yang putus sekolah. Dan tim Reskrim selalu terus melakukan patroli, untuk menangkap keseluruhan dari para komplotan ini biar aman juga, kan," kata Kasubag Humas Polresta Jambi AKP Helrawati Siregar saat dihubungi.
Helra mengatakan masih banyak anggota geng motor yang belum ditangkap. Polisi akan menangkap seluruh anggota geng motor.
Polisi juga berpesan agar masyarakat Kota Jambi, terutama anak remaja, tidak berkeliaran di malam hari demi menjaga diri dari serangan geng motor yang masih berkeliaran.
"Karena begini, korban-korbannya ini kebanyakan yang usianya masih sebaya mereka juga, yang masih remaja juga. Dan komplotan ini juga tindakannya juga main bacok-bacok saja, makanya tetap selalu berhati. Namun yang pasti, polisi, baik Polsek, Polres, maupun Polda juga akan selalu berpatroli demi menjaga keamanan dan kenyamanan warga di Jambi," ujar Helra.
Keberadaan geng motor ini meresahkan warga Jambi. Ada empat orang anggota geng motor yang dibekuk polisi lantaran membacok pengendara secara brutal.
"Penangkapan ini adalah hasil pengembangan dari kasus sebelumnya, dalam kasus yang sama. Apalagi kasus gangster ini juga banyak laporan yang diterima polisi sehingga Unit Tekab Rangkayo Hitam Satreskrim Polresta Jambi bersama Resmob Polda Jambi melakukan giat pengembangan dan penangkapan," kata Kapolresta Jambi Kombes Eko Wahyudi, Kamis (28/10).
Keempat pelaku ditangkap secara terpisah. Para pelaku juga melakukan tindakan brutalnya kepada warga dengan berbeda lokasi.
"Dari keempat pelaku ini, tiga orangnya adalah satu kawanan, dan satu orang lagi terpisah," ujar Eko.
Tiga pelaku yang ditangkap awal ialah SDM alias SFM (16), RA alias AG (20), dan Catur alias Abui (18). Polisi kemudian menangkap GF alias GL (17).
Sebelumnya, pada Senin (25/10), polisi juga menangkap 10 orang anggota geng motor brutal yang meresahkan warga. Lima orang di antaranya beraksi di kawasan Mayang, Kota Jambi, dan lima orang lainnya beraksi di kawasan Beliung, Kota Jambi.
Saat ini sudah 14 orang tersangka geng motor yang sudah ditangkap polisi. Polisi akan menindak pelaku geng motor demi menjaga keamanan dan kenyamanan pengendara di Kota Jambi. (tum)