WahanaNews-Jambi | Terasa secara tahun kalender berganti tapi tidak begitu terasa dalam Hal sentuhan kebijakan dan dobrakan inovasi apalagi realisasi Visi misi Rezim Benny-Sabar AS mengamban amanah Sebagai Bupati wakil Bupati kabupaten pasaman,sudah Setahun lebih kedua Putra pasaman ini Dilantik menjadi Patron Pelayan masyrakat pasaman.Dipilih dengan Sah secara demokrasi elektoral oleh masyrakat dan satu langkah “menang Bye” secara politik karena tanpa perlawanan calon lain seharusnya lebih fresh dalam memimpin karena coast Politik tidak terlalu menjadi boomerang keharmonisan baik secara kepemimpinan dan Visi misi bersama.
2022 ini adalah tahun “Evaluasi Kepemimpinan Benny-sabar” yang paling mudah di tangkap secara arah kebijakannya apakah benar benar ber orientasi kepada ihwal Kepentingan masyrakat dengan berbagai sepak terjang keberanian melakukan dobrakan besar ? atau dengan menyelengarakan pemerintahan Retorika tapi dalam tindak tanduknya di lapangan hanyalah menjalankan formalitas pemerintahan? Hemat kita tentu akan memilih nomor dua karena begitulah adanya sejauh ini.mengapa sekali lagi 2022 adalah tahun dimana kita harus jeli ? karena selaku generasi muda kita ketahui bersama pada 2023 kalender kontestasi demokrasi/pemilu akan mulai hangat.bukan secara persuasif ingin men-judge Bahwa kepemimpinan Benny-sabbar hari ini adalah kepentingan politik 2024 tidak,tetapi di titik ini kita bisa melihat sejauh mana objektif nya pemerintahan ini memberikan dampak dampak kesejahteraan pada masyrakat,dan juga ketika sudah memasuki jam-jam politik seperti tahun 2023 nanti “Kritik yang notabene adalah ungkapan peduli dan cinta terhadap bersama akan dengan mudah di politisir untuk kepentingan dan orientasi tujuan kekuasaan” kita tidak naif memang baru sekelas itu kesadaran Politik bangsa ini.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Secara gamblang kenapa di sebut pasaman sebagai Salah satu kabupaten Terbelakang di Sumatra Barat? Ya karena tingkat IPM(indeks Pembangunan Manusia) Pasaman terendah nomor dua Se Sumatera Barat.
Dari data BPS terbaru dapat dilihat dengan jelas bahwa tingkatan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten pasaman merupakan yang paling rendah se Sumatrera Barat nomor dua setelah kabupatan Mentawai,dan seperti kita ketahui bersama indikator-indikator utama dalam IPM merupakan hal-hal fundamental di tengah masyarakat,diantaranya masalah Pendidkan,kesehatan dan Ekonomi.Dengan sudah berjalannya lebih dari satu tahun Kepemimmpinan Benny-Sabar hal ini menjadi tanda tanya Besar sekaligus semisal Evaluasi soal Komitmen Pemerintah Kabupaten pasaman hari ini,yang bisa kita simpullkan sampai hari ini melihat keadaan secara kompleks masyarakat pasaman bahkan jika di komparatifkan/bandingkan dengan keadaan perjalanan pemerintahan sebelummnya Tidak ada perubahan,mengapa? Karena jelas secara data pun IPM pasaman masih nomor dua terendah,dan memang Di daeerah dengan masyarakat serta daerah dengan potensi melimpah seperti kabupaten pasaman yang di 20 tahun sudah eranya hanya di Pimpin oleh dua orang tokoh saja Produk kebijakan Publik yang dihasilkan hanya berkutat pada hal hal yang sifatnya dalam koridor aman,sehingga begitupun turunan dari implementasi kebijakan tadi kapada masyarakat luas.karena hasil sistem politik elektoral yang selama ini kita tonton Di Bumi Pasaman hanya ber orintasi pada Pertarungan kekuasaan Lalu main Aman tanpa Inovasi,bukan mengarah pada kekuasaan progresif menhasilkan kesejahteraan Masyarakat,terlepas dari daya jual dan relasi politik secara struktural nya.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Masih dari cabaran rendahnya indeks pembangunan manusia ,sebagai masyarakat pasaman yang tergolong pada Genersi Z dan pemilih muda pada 2024,ada beberapa hal luput atau memang sengaja tidak menjadi perhatian dari Rezim Benny-Sabar beserta kroni pemerintahannya,yang sampai sejauh ini bisa dikatakan gagal membenahi hal hal tersebut.
A.Rendahnya perhatian pada Kelulusan Siswa di perguruan Tinggi.