Menyoal gerakan ekonomi akar rumput sudah Ada BUMNAG di setiap nagari induk Di kabupaten Pasaman,karena nagari persiapan hari ini masih jadi tanda tanya besar bisa di mekarkan atau tidak.fokus ke bumnag yang sejatinya bisa menjadi wadah tumpuan ekonomi di masing masing nagari untuk memamfaatkan aset menggali potensi Nagari tersebut.Pun sampai saat ini hanya beberapa BUMNAG yang aktiif di Pasaman,yang lainnya terkendala dalam berbagai persoalan mulai dari minimmnya modal usaha,kualitas SDM yang rendah,kisruh kepengurusan dan minimnya Inovasi usaha,artinya jika di tangkap secara rasional Perhatian pemerintah daerah kabupaten masih minim sampai sekarang,karena sudah jelas secara kewenangan pemerintah mempunyai wewenang dalam membina Badan usaha yang amat potensial ini,daripada dibiarkan terbengkalai dan hanya menjadi badan Formalitas di pemerintahan nagari,berbicara angka pengangguran di nagari-nagari minimal dapat diatasi jika pemuda mendapatkan wadah untuk berusasha dan bergerak Seperti Bumnag.dan minimal jika bunag beejalan maka akan ada produkstivitas masyrakat di nagari,sampai disini tinggal memikirkan bagaimana proses distribusi dan Bangsa pasar dari potensi yang sudah dimamfaatkan tersebut.
Baru menyoal bumnag belum lagi kita Berbicara soal BUMD milik daerah,kadang selaku generasi milenial terpikir oleh kita bagaimana lemahnya ketidakseriusan Pemerintahan daerah dalam hal ini.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
3.Rendahnya Komitmen Pemda terhadap pemberdayaan Kepemudaan.
Indeks pembangunan pemuda ada dalam 5 domain,pertama pendidikan,kesehatan dan kesejahteraan,ketenagakerjaan dan kesempatan kerja,pertisipasi dan kepemimpinan terakhir gender dan diskriminasi.
Seperti kita ketahui peran pemuda sangat sentral tentunya dalam tatakelola Pembangunan Berkelanjutan karena kaum kaum muda ini adalah Iron stok nya bangsa ini,banyak hal sepele yang di lupakan oleh pemerintahan daerah Pasaman hari ini terutama dalam mendorong peran aktif pemuda dalam pembangunan,tidak usah berjauh jauh bicara soal peran secara teknis dalam hal Musyawarah pembangunan tingkat desa rat rata Pemuda dan mahasiswa tidak di libatkan,sehingga gagasan gagasan anak muda yang seharusnya bisa menjadi Inovasi ideal tidak terserap,terlalu politis memang apalagi berbicara muasywarah tingkat kecamatan dan tentunya pembahasan RPJMD kabupaten,kalaupun di libatkan bukan pula yang mewakili atau menyuarakan kepentingan dasar akar rumput pemuda.buktinya sampai hari ini Perhatian pemerintah terhadap gebrakan kepemudaaan rendah,
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Sebagai contoh pasaman adalah salah satu wilayah pintu masuknya NARKOBA terkhusus jenis Ganja ke sumatra barat,tidak asing lagi kita dengan Penangkapan bandar bandar ganja ini di wilayah kabupaten pasaman oleh pihak berwajib.dan tidak menutup kemungkinan barang haram berupa ganja akan beredar dan dikomsumsi oleh Generasi muda pasaman,sehingga jika sudah terinveksi oleh narkoba masa depan si anak lambat Laun akan susah dibentuk.Betul Pemerintah hari ini sudah menyelenggarakan pendidikan gratis seperti yang di gaungkan terus menerus hingga terkesan kebijakan LIP SERVICE karena secara undang-undang atau dalam bahasanya “Mandatory Spanding” adalah belanja atau pengeluaran negara yang sudah diatur oleh undang-undang dengan tujuan mengurangi ketimpangan sosial ekonomi daerah.alokasi dana pendidikan 20% dari undang-undang oleh APBD sudah sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 31 ayat(4) dan Uuno.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.dan yangpaling penting jika kita melihat kondisi Anak-anak usia sekolah di darah terpinggir pasaman ketika masuk SMP-sederajat maka akan mulai berkenalan dengan budaya merokok yang merupakan cikal bakal dari Narkoba jenis ganja tadi. Nah yang ingin ditekankan adalah sejauh mana Pemerintahan Benny-sabar Hari ini melakukan langkah preventif terhadap hal ini,semisal melakukan secara rutin dan berkala dari tingkat nagari,pemuda nagari,pelajar siswa SLPT/SLTA sederjat di seluruh kabupaten pasaman usaha proaktif tentang narkoba dan pergaulan bebas,baik berupa kegiatan Seminar,kegiatan kampanye dan aksi aksi sentuhan kecil yang notabene tidak memtuhkan Anggaran besar tetapi butuh niat dan komitmen meyinergikan komponen masyrakat yang ada mulai dari Pemuda,kaum pelajar,mahasiswa,adat agamawan tentunya.apabila ingin mempertanggungjawabkabn secara sosial penghargaan kabupaten layak anak yang didapatkan baru baru ini.
hal ini baru dalam tahapan nagari pun,kalau berkaca pada posisi ideal KNPI (komite nasional Pemuda Indonesia) kabupaten Pasaman Yang meskipun sarat akan kepentingan Politis tetapi harusnya menjadi wadah berhimpunnya para pemuda yang salah satu perannya adalah untuk membekali/mengembangkan kemampuan Pemuda,juga terkesan dibiarkan oleh Pemda.salah satu indikator kegagalan dari Pemimpin adalah tidak adanya generasi Penerus yang mempuni untuk mengemban amanah kepemimpinan selanjutnnya,tetapi wajar karena sudah 20 tahun terakhir wajah pertarungan politik kita didominasi oleh dua tokoh saja dengan skema Polarisasi yang luar biasa bahkan jauh sebelum Indonesia terkenal dengan polarisasi politiknya pada 2014 dan 2019 silam.
Selain soal Narkoba,generasi muda harus di biasakan dengan Soft Skil sejak dini,seperti paling rendah kemampuan komunikasi kepemimpinan dan Publik speaking nya,selain tentunya nilai kampanye Membaca dan literasi adalah sebuah keharusan dalam proses menempuh sumberdaya manusia.khusus literasi dan pendidikan politik masyrakat akan lebih jauh kita diskusikan dalam tulisan selanjutnya yang kemasannya tetap “kritik”.selaku warga pasaman yang baik memberikan kritik saja sudah membantu jalannya pemerintahan,dan pemerintahan ada juga untuk mnampung dan bekerja atas atensi masyrakat nya,jadi keliru apabila mengadakan kriktik terhadap Pemerintah kabupaten pasaman harus realistis bahkan sudah termasuk pembodohan pendapat,tetapi paripurna tigkatan dalam kritik adalam melakukan dan memberi solusi dan jika belum sampai pada tahap ini tidak masalah karena keberanianmenyampaikan ide dan pendapat sudah harus di apresiasi apalagi di daereah dengan indeks pembangunan manusia nomor dua terendah di sumatra barat.