Sarinah menjelaskan, akibat banjir, sebagian bangunan rumahnya yang berkonstruksi kayu dan berpanggung mengalami kerusakan.
"Iya sebagian ada yang rusak. Harapannya semoga banjir segera surut," jelas Sarinah.
Baca Juga:
Elektabilitas PAN Tetap Kokoh di Urutan Keenam Menurut Survei IPO Terbaru
Sebagian barang berharga milik warga, seperti peralatan elektronik ada yang berhasil diselamatkan dan diletakkan ke tempat yang lebih tinggi, namun ada juga yang terlanjur rusak lantaran terendam banjir.
Akibat musibah banjir ini, tidak sedikit masyarakat Desa Nyogan yang terisolasi, hal tersebut lantaran jalan-jalan terendam banjir dan sulit untuk diakses kendaraan.
"Tengok deweklah keadaan kami ni pak," tutur Ketua RT 02 Desa Nyogan M Yani.
Baca Juga:
K.H. Asep Syaifuddin: Zulhas Tidak Mungkin Menistakan Agama, Kata Ketua Pergunu
Sebagian warga yang terdampak banjir saat ini mulai mengeluh, karena keterbatasan bahan pokok makanan dan krisis air bersih.
Sejak dilanda musibah banjir, perekonomian masyarakat menjadi terganggu. Masyarakat yang biasanya bekerja sebagai buruh panen sawit, penyadap karet dan nelayan sungai tak bisa lagi beraktivitas.
"Harapannya ya semoga cepat surut. Karna anak sekolah nya jauh, mau keluar jauh. Mau naik perahu ketek harga nya mahal, sekali lewat Rp30 ribu. Gak bisa mencari nafkah," ungkap warga Desa Nyogan, Marina.