Jambi.wahananews.co | PLN untung bertubi-tubi, tidak tanggung-tanggung kenaikan keuntungan hingga ratusan persen. Fantastis! Laporan keuangan resmi perusahaan PT PLN (Persero) meraup laba bersih Rp 17,4 triliun pada semester I 2022 (unaudited).
Capaian itu melesat 162,4 persen dari periode yang sama tahun lalu, Rp 6,6 triliun.
Baca Juga:
Bareskrim Tangkap Kakak Helen Bandar Besar Lapak Narkoba Jambi
PLN makin tak tertandingi. Bergerak secepat setrum memulihkan keuntungannya. Bagaikan kilat memperbesar keuangannya. Di tangan Dirut baru dengan moto cash war room and spend control tower alias perang aliran kas dari dalam kamar dan kontrol pengeluaran dari atas menara atau tower, motto luar biasa dalam menjaga performa keuangannya.
Secara mengejutkan laba usaha PLN melompat cukup besar. Kalau tahun lalu sepanjang semester 2 tahun 2021 laba usaha PLN hanya naik ratusan miliar, sekarang semester 1 tahun 2022 laba usaha PLN naik melompat belasan triliun.
Laba usaha PLN dari Rp 24,20 triliun pada semester 2 tahun 2021, naik menjadi Rp 36,1 triliun pada semester 1 tahun 2022. Luar biasa.
Baca Juga:
Polisi Ciduk Pembunuh Wanita dalam Lemari
PLN sedang dimanjakan oleh dana kompensasi listrik yang luar biasa besarnya. Dalam laporan keuangan PLN semester 1 2022, Pendapatan kompensasi PLN naik dari Rp 8,8 triliun menjadi Rp 31,2 triliun atau naik sebesar 255 %. Untuk diketahui pendapatan kompensasi adalah jumlah yang dibayar pemerintah kepada PLN akibat selisih harga jual listrik PLN dengan harga listrik komersial.
Laporan keuangan PLN juga berputar bagaikan gasing. Tahun lalu utang PLN sempat turun cukup besar, sekarang kembali naik sekitar Rp 8,5 triliun dalam 6 bulan. Barangkali karena kemampuan mencetak laba dari permainan kurs memulihkan kepercayaan bank kepada PLN untuk mendapatkan utang.
Utang PLN sekarang pada posisi Rp 640,15 triliun. Di waktu bersamaan PLN juga mengalami kerugian kurs lebih dari Rp 5,3 triliun.
Dalam hal ini, Dirut PLN kembali menyajikan pelajaran kepada semua dirut BUMN lain bagaimana memutar keuangan perusahaan seperti gasing, mengubah beban besar PLN baik beban yang datang dari over supply listrik, harga energi primer, bunga bank yang meningkat, serta kurs yang volatile. Semua telah diubah menjadi kenaikan keuntungan berlipat ganda dengan berhasil mendapat dana kompensasi semester 1 2022 senilai Rp 31,2 triliun yang merupakan tambahan pendapatan terbesar semeter ini.
Ini adalah kemampuan luar biasa dalam mengolah dan memutar uang PLN. Bukan hanya BUMN lain yang harus belajar, namun Menteri keuangan RI juga bisa belajar. Jangan bisanya cuma mengancam - ngancam presiden Jokowi bahwa Indonesia akan krisis, atau ancaman sejenisnya.[yg]