WahanaNews-Jambi | Syarif Fasha, Wali Kota Jambi sampaikan hasil pertemuannya dari kunjungan dengan berbagai Dubes di Denmark, Selasa (17/5/22).
Fasha berujar, ke depannya Kota Jambi akan menjadi perhatian dunia untuk menjadi pilot project dari kegiatan yang tidak pernah ada pada kabupaten-kota di Indonesia.
Baca Juga:
Danrem 042/Gapu Tekankan Tanggung Jawab Kader Pelatih Pencak Silat Militer di Satuan Jajaran
"Kami menyampaikan apa yang dilakukan di sini adalah berbasiskan partisipasi masyarakat. Yaitu gotong royong yang tidak ditemukan pada belahan dunia manapun," jelasnya.
Kota Jambi termasuk daerah satu-satunya yang masih menggunakan gotong royong, dan berbagai negara mengagumi.
Fasha berujar, agenda pertemuan di luar negeri merupakan kegiatan rutin tahunan yang sempat terhenti dua tahun karena masa Covid-19.
Baca Juga:
Antik Siginjai 2025, Polda Jambi Amankan 247 Tersangka
Kota Jambi tergabung 2.000 lebih pemimpin dunia dan tahun ini mewakili Indonesia.
"Untuk menyampaikan kondisi Indonesia, kondisi Sumatra, dan khususnya kondisi Jambi. Yaitu terkait perubahan iklim dan penanganan lingkungan yang ada di Kota Jambi," jelas dia.
Katanya, Kota Jambi sering mendapatkan bantuan dari luar negeri dan dianggap berhasil menarik vantuan lalu jadi pilot project mengelola lingkungan sehingga menghasilkan nilai.
Satu diantaranya Pemkot Jambi telah mendapatkan bantuan waste to energi dari Unicef, PBB, Bank Pembangunan Jerman, Asian Development Bank (ADB). [yg]