Jambi.Wahananews.co Petani karet di Kabupaten Muaro Jambi tersenyum semringah pasalnya harga karet mencapai Rp 13.500 perkilogramnya.
Naiknya harga karet tersebut membuat petani dan juga buruh senang, sebab harga yang mahal adalah penantian yang selama ini mereka nanti.
Baca Juga:
Bareskrim Tangkap Kakak Helen Bandar Besar Lapak Narkoba Jambi
Harga karet ini pernah sebelumnya pernah mencapai puluhan ribu rupiah perkilogram, namun beberapa tahun belakangan ini harganya anjlok tak ketulungan, bahkan ada yang mencapai Rp 5 ribu perkilogram.
Alhamdulillah, saat ini harga karet beguyur naik. Sekilonya Rp13.000 sampai Rp13.500," kata Maksum salah satu buruh sadap di RT 03 Desa Talang Pelita Mestong Muaro Jambi, Senin (14/6).
Harga karet segitu, kata Maksum, untuk karet dengan kualitas unggul atau kualitas terbaik.
Baca Juga:
Polisi Ciduk Pembunuh Wanita dalam Lemari
Sebelumnya, atau tepatnya bulan lalu, harga karet dengan kualitas baik berada di kisaran Rp12.000 per kilo.
"Kalau harga naik, upah kami juga naik. Sebelumnya (saat karet harga Rp12 ribu) upah kami Rp3.000 per kilo, kini naik jadi Rp4.500 per kilo," kata Maksum.
Maksum bercerita, setiap hari dirinya bisa menyadap karet hingga menghasilkan 30-35 kilogram karet. Secara matematis, mereka sudah menerima upah di angka Rp135.000 sampai Rp157.500 per hari.
"Alhamdulillah cukuplah pak buat makan. Kami berharap harga karet ni bissa terus naik sehingga upah yang kami dapatkan juga naik. Bisa untuk kebutuhan sehari-sehari, jika ada sisa bisa untuk nabung," kata Maksum.
Mereka pun berharap harga karet ini bisa stabil bahkan cenderung perlahan merangkak naik. Tentunya, dengan demikian pendapatan yang mereka dapatkan saban harinya bisa ikut naik.
"Mudahan pemerintah bisa menjaga kestabilan harga ini bahkan bisa naik terus. Jadi petani dan buruh sadap bisa terus tersenyum," kata Maksum. [Yg]