WahanaNews-Jambi I Kantor Staf Presiden (KSP) menyerap aspirasi masyarakat Jambi melalui acara "KSP Mendengar" yang di gelar di Swissbel Hotel Jambi, Kamis (14/10/2021).
Peserta yang hadir dalam acara tersebut datang dari berbagai elemen organisasi yang berbeda-beda. Dimulai dari organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan, organisasi massa, organisasi kemahasiswaan, hingga ke organisasi relawan Jokowi.
Baca Juga:
KSP Kawal Kasus Pembakaran Rumah Wartawan Rico Pasaribu
Dalam acara yang digelar KSP ini, Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan tidak dapat hadir karena ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan.
Hal ini disampaikan melalui sambutannya yang sudah terlebih dulu direkam yang kemudian diputar diawal acara melalui proyektor.
"Sebelumnya saya mohon maaf karena pada saat ini saya tidak bisa berada di tengah dengan saudara, karena ada tugas yang tidak bisa saya tinggalkan," ucapnya.
Baca Juga:
Moeldoko Bantah Ada Arahan dari Istana Agar KPK Proses Hasto PDIP
Dalam kesempatan tersebut, Muldoko sembari menjelaskan tujuan digelarnya acara ini.
"Adapun tujuan acara "KSP Mendengar" ini adalah menjaring berbagai informasi, berbagai pesan,berbagai keluhan, bahkan berbagai kritikan terhadap pemerintah," tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Joanes Joko menuturkan kepada jambi.wahananews.co bahwasanya giat ini adalah sarana untuk menyerap aspirasi, menerima masukan, saran dan kritik langsung dari masyarakat.
"KSP mendengar ini adalah untuk menyerap aspirasi, menerima masukan, saran dan kritik langsung dari masyarakat. Kita tampung kritik - kritiknya terus kita salurkan," tegasnya.
Aspirasi oleh berbagai organisasi tersebut disampaikan berlangsung cukup kondusif. Ada banyak aspirasi yang dikemukakan mereka kepada tim Kantor Staf Presiden.
Dimulai dari minimnya tindakan pemerintah dalam mencari solusi atas pertambangan liar, penyebaran paham intoleransi dan radikalisme yang masih marak di Provinsi Jambi, infrastruktur, konflik agraria, minimnya keadilan terhadap agama non muslim, konflik truk batubara hingga usulan akan pembangunan jalan tol di Provinsi Jambi.
Setelah peserta-peserta selesai menyampaikan masukan atau kritiknya, "KSP Mendengar" kemudian ditutup dengan respon pihak KSP.
KSP Mendengar sendiri telah berlangsung di 12 Provinsi sebelum provinsi Jambi dan akan terus digencarkan ke seluruh Indonesia guna menyerap beragam aspirasi yang akan langsung disalurkan Kantor Staf Kepresidenan kepada Presiden.
"Ini bukanlah pertemuan yang terakhir, setelah ini kita akan buat grup whatsapp KSP. Bapak Ibu bisa memberikan informasi ataupun input segala macam dan setiap minggunya akan kami monitoring isu," ucap Joanes Joko selaku tenaga ahli utama KSP.
"Dari monitoring isu itulah kami akan menurunkan mana yang isu strategis, prioritas, dan non prioritas," tutupnya. (tum)