Direktur KEEN Giat Widjaja mengungkapkan, saat ini seluruh proyek pembangkit listrik berjalan sesuai rencana. Penambahan kapasitas pembangkit listrik yang dimiliki perusahaan dinilai bakal memberikan dampak pada kinerja perusahaan di tahun ini.
"Dengan penambahan instalasi kapasitas maka akan menambah revenue," kata Giat dalam diskusi virtual, Rabu (21/9).
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Giat pun optimistis kinerja tahun ini akan lebih baik ketimbang sebelumnya. Hingga semester I-2022, KEEN berhasil mencetak kenaikan laba bersih sebesar 72,8% menjadi US$ 8,87 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar US$ 5,13 juta.
Kenaikan laba tersebut selaras dengan peningkatan pendapatan operasional perseroan. Hingga semester I-2022, KEEN membukukan pendapatan sebesar US$ 20,36 juta, naik 11,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 18,2 juta.
Wakil Direktur Utama KEEN Wilson Maknawi mengungkapkan, dengan program transisi energi yang kini tengah didorong pemerintah maka ada peluang untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Tak hanya itu, kehadiran beleid terbaru di sektor EBT diyakini bakal turut memberi dampak untuk kinerja perusahaan.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Tercatat, pemerintah baru saja mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) 112/2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
"(Dalam) Perpres yang baru keluar, untuk selling price kontrak baru itu naik," jelas Wilson dalam kesempatan yang sama.
Wilson mengungkapkan, perusahaan memiliki target untuk mengembangkan berbagai proyek pembangkit EBT tidak hanya untuk wilayah Sumatera dan Sulawesi. Langkah ini untuk mengantisipasi jika pertumbuhan permintaan listrik di wilayah tersebut minim.