Presiden Direktur PT Pertagas Niaga Toto Yulianto menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Jambi, karena menjadi daerah pertama di Indonesia yang akan mengelola jaringan gas secara mandiri.
"Kejutan dengan Kota Jambi, belum ada daerah yang berinisiatif untuk mengembangkan jaringan gas secara mandiri. Kota Jambi bisa dijadikan percontohan di Indonesia," kata dia.
Baca Juga:
Dari Lampu Minyak ke Cahaya Bohlam: Kisah Haru Warga Muba Rasakan Manfaat Listrik Gratis Pemerintah
Alokasi jaringan gas tersebut, menurutnya akan diberikan oleh Kementerian ESDM namun dirinya optimistis, alokasi itu akan disetujui dan direalisasikan segera oleh ESDM.
Dia menegaskan langkah Kota Jambi akan didukung oleh pemerintah pusat karena akan berdampak mengurangi belanja subsidi pemerintah untuk gas elpiji.
Plt Direktur Utama BUMD Siginjai Sakti Sasli Rais menjelaskan bahwa setelah penandatanganan MoU, langkah pertamanya adalah merencanakan, mendata, dan mengintegrasikan sistem jaringan gas itu.
Baca Juga:
Pemerintah Kebut Program Listrik Desa: 1.285 Desa Ditargetkan Terang pada 2025
Kondisi jaringan gas di Kota Jambi kini berjumlah 13.268 sambungan rumah dengan kondisi 83 persen telah aktif. Sisanya masih dalam tahap aktivasi.
Pengelolaan jaringan gas secara mandiri oleh BUMD Siginjai Sakti ini, juga diyakini akan berpotensi menambah Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi, terutama jaringan gas yang menyasar segmen komersil, perumahan, industri, perhotelan, dunia usaha, maupun masyarakat secara umum.
[Redaktur: Patria Simorangkir]