Presiden Direktur PT Pertagas Niaga Toto Yulianto menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Jambi, karena menjadi daerah pertama di Indonesia yang akan mengelola jaringan gas secara mandiri.
"Kejutan dengan Kota Jambi, belum ada daerah yang berinisiatif untuk mengembangkan jaringan gas secara mandiri. Kota Jambi bisa dijadikan percontohan di Indonesia," kata dia.
Baca Juga:
Jadi Titik Krusial Mudik, Menteri ESDM Pastikan Kesiapan SPKLU di Wilayah Jateng
Alokasi jaringan gas tersebut, menurutnya akan diberikan oleh Kementerian ESDM namun dirinya optimistis, alokasi itu akan disetujui dan direalisasikan segera oleh ESDM.
Dia menegaskan langkah Kota Jambi akan didukung oleh pemerintah pusat karena akan berdampak mengurangi belanja subsidi pemerintah untuk gas elpiji.
Plt Direktur Utama BUMD Siginjai Sakti Sasli Rais menjelaskan bahwa setelah penandatanganan MoU, langkah pertamanya adalah merencanakan, mendata, dan mengintegrasikan sistem jaringan gas itu.
Baca Juga:
Tambah Jumlah SPKLU, PLN Antisipasi Lonjakan Pemudik Kendaraan Listrik saat Idulfitri 1446 H
Kondisi jaringan gas di Kota Jambi kini berjumlah 13.268 sambungan rumah dengan kondisi 83 persen telah aktif. Sisanya masih dalam tahap aktivasi.
Pengelolaan jaringan gas secara mandiri oleh BUMD Siginjai Sakti ini, juga diyakini akan berpotensi menambah Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi, terutama jaringan gas yang menyasar segmen komersil, perumahan, industri, perhotelan, dunia usaha, maupun masyarakat secara umum.
[Redaktur: Patria Simorangkir]