WahanaNews-Jambi I Terbengkalainya Pasar Rakyat Kuala Tungkal senilai Rp 4 miliar yang tak terawat, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, buka suara.
Pemkab menyalahkan para pedagang yang saling iri sehingga pasar masih belum ditempati.
Baca Juga:
Bareskrim Tangkap Kakak Helen Bandar Besar Lapak Narkoba Jambi
"Jadi itu bukan terbengkalai ya, itu hanya persoalan waktu saja karena kan masalahnya masih ada pedagang di sekitaran sana yang belum mau pindah. Ya padahal ada pedagang yang mau pindah, pedagang lain iri-irian. Jadi ya begitu, kalau terbengkalai nggak lah," kata Kadiskoperindag Tanjung Jabung Barat, Syafriwan, kepada wartawan, Jumat (8/10/2021).
Bangunan yang didirikan di tanah Pemkab itu awalnya ditujukan agar pasar di Tanjung Jabung Barat lebih tertata dan bersih. Dia mengatakan para pedagang di sekitar pasar belum mau dipindah ke dalam pasar yang lebih modern.
"Biaya sewa tidak ada dan hanya diminta biaya retribusi saja sesuai peraturan pemerintah ya kan. Biaya retribusi itu kan melihat lapaknya juga, kalau lapak biasa cuma dikenai biaya Rp 1.500 per hari," ujar Syafriwan.
Baca Juga:
Polisi Ciduk Pembunuh Wanita dalam Lemari
Dia mengatakan Pemkab Tanjung Jabung Barat sedang berupaya merayu pedagang aga mau pindah ke dalam pasar yang baru. Menurutnya, Bupati Tanjung Jabung Barat siap berdiskusi jika ada para pedagang merasa kondisi pasar tidak layak.
"Bapak Bupati sudah sepakat kok akan selesaikan masalah itu, nantinya kita harapkan pedagang mau pindah ke pasar yang sudah disediakan pemerintah. Kalau pedagang tidak mau, karena alasannya tidak sesuai, jadi sesuainya itu yang kayak mana, yang model apa, tidak mungkin harus sesuai ukuran yang ada. Itu kan lebih rapi dan tertata yang sudah dibangun," ujar Syafriwan.
Pantauan detikcom, pasar yang dibangun dengan APBN melalui dana alokasi khusus (DAK) itu tampak terbengkalai. Banyak kotoran hewan di dalam pasar yang menelan anggaran Rp 4 miliar tersebut.
Bagian depan Pasar Rakyat terlihat jorok. Debu menempel di dinding dan banyak rumput liar tumbuh di sekitar bangunan. Sejumlah pedagang mengaku ogah pindah ke dalam pasar karena merasa kondisi pasar tidak layak. (tum)