WahanaNews-Jambi | PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Aceh mendorong lulusan universitas atau perguruan tinggi menjadi pengusaha, sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan
"Lulusan perguruan tinggi harus mampu membuka lapangan pekerjaan. Jangan malah menjadi pencari kerja. Karena itu, kami mendorong lulusan perguruan tinggi memjadi pengusaha," kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Aceh Parulian Noviandi di Banda Aceh, Kamis.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
Pernyataan tersebut disampaikan Parulian Noviandi pada pelatihan penyusunan perencanaan bisnis sektor pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Pelatihan penyusunan perencanaan bisnis sektor pertanian diikuti mahasiswa semester akhir. Pelatihan tersebut menjadi langkah awal bagi para mahasiswa untuk mendapat pengetahuan dan bekal untuk menjadi pengusaha milenial.
Menurut Parulian Noviandi, banyak hal yang dapat dikembangkan di bidang pertanian di Provinsi Aceh. Aceh juga memiliki kawasan pesisir baik di pantai barat maupun di kawasan timur untuk pengembangan usaha perikanan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
Kaitan dengan PLN, kata Parulian Noviandi, pihaknya berharap mahasiswa dan para lulusan Fakultas Pertanian memperoleh gambaran bagaimana listrik dimanfaatkan untuk mempercepat proses di bidang pertanian dan perikanan, sehingga mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
"PLN sebagai badan usaha milik negara (BUMN) yang ditugaskan untuk menyediakan tenaga listrik, PLN punya misi agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi," kata Parulian Noviandi.
Parulian Noviandi mengatakan program agrikultura kelistrikan menjadi lompatan besar bagi sektor pertanian di Indonesia. Program digagas PLN ini terbukti membawa sektor pertanian menjadi lebih maju dan modern.
"Program agrikultura kelistrikan ini meningkatkan produktivitas mencapai tiga kali lipat dan efisiensi biaya operasional sebesar 60 persen," kata Parulian Noviandi.
Wakil Dekan II Fakultas Pertanian Dr Sofyan mengatakan pelatihan penyusunan perencanaan bisnis sektor pertanian tersebut merupakan sebuah kesempatan luar biasa bagi para mahasiswa.
"Mahasiswa harus dipersiapkan sebagai pengusaha yang tidak lagi sebagai pencari kerja. Dengan menjadi pengusaha, mereka bisa menciptakan lapangan kerja," kata Dr Sofyan.[yg]