Aksi pencurian juga terjadi di beberapa momen tertentu. Tidak hanya mengincar uang, barang dagangan juga kerap dicuri oleh pelaku.
"Jadi, kalau cabai lagi naik ini, itu rawan dicuri. Pernah juga ada cabai yang dicuri," kata pedagang lain yang juga enggan disebut namanya.
Baca Juga:
Realisasi Kawasan Metropolitan Mebidang di Depan Mata, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Langkah Cepat Kapolrestabes Medan Tumpas Preman
Para pedagang berharap kepolisian lebih aktif melakukan patroli dan segera membangun pos jaga di dalam area pasar. Mereka menilai kondisi pasar dulu lebih aman karena ada pos polisi.
"Kalau dulu (Pasar Angso Duo lama) ada pos polisi, tidak serawan ini. Ya kalau bisa adalah pos polisi di sini," ucap pedagang lain.
Sementara itu, Kepala Pasar Angso Duo, Purnomo Sidi tak menampik maraknya aksi premanisme itu. Ia menilai salah satu penyebabnya adalah akses terbuka dari berbagai arah ke kawasan pasar.
Baca Juga:
Kemendagri Geram, Ormas Bergaya Ala Militer Akan Dibasmi Lewat Satgas Nasional
"Memang ada satu jembatan yang terhubung ke salah satu kampung. Kita berharap juga pada pemerintah untuk ikut mencarikan solusi, termasuk menutup akses dari pintu tersebut," kata Purnomo.
Purnomo juga sangat mendukung dan setuju dengan masukan para pedagang terkait pendirian pos polisi di kawasan pasar.
"Tentu kita akan sangat mendukung (mendirikan pos polisi). Dan itu pasti sangat dibutuhkan. Makanya, kita sesegera mungkin akan berkoordinasi dengan kepolisian dalam hal ini Polda Jambi," ujarnya.