WahanaNews-Jambi | Aliansi Peduli Anak Bangsa yang terdiri dari Beberapa organisasi masyarakat yaitu LSM LNDR, LSM HAM Indonesia, LSM FORMAPEK,LSM IMW, LSM SBSI dan LSM KOMANDO mengadakan unjuk rasa bersama perwakilan siswa dari 120 orang siswa SMAN 8 Kota Jambi yang tidak diakui dan memiliki Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di depan kantor gubernur jambi, Senin (03/01/2022).
Adanya unjuk rasa ini bukan lagi yang pertama bahkan sekda juga telah angkat bicara tetapi tidak kunjung ada langkah penyelesaian masalah tersebut.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Lendra Asmon selaku ketua LSM LNDR dalam orasinya dengan tegas mengatakan supaya Alharis yang menjabat sebagai Gubernur "Kami meminta kepada Bapak Al-haris supaya tidak melantarkan Siswa-siswa yang tidak mempunyai Dapodik dan juga menindak tegas semua oknum yang bermain-main di sekolah SMAN 8 Kota Jambi" tuturnya.
"Kami meminta kepada bapak Gubernur dan sekda harus menyelesaikan masalah-masalah ini,kami juga tidak tahu-menahu bahwa semua siwa-siswi harus bersekolah di SMAN 8 Kota Jambi ini" Ucap Donner Gultom ketua dari LSM SBSI
"Seandainya SMAN 8 Kota Jambi tidak diterima DAPODIK nya semua SMA dibubarkan DAPODIK nya hanya karena banyaknya titipan anggota Dewan yang mementing diri dan keluarganya sendiri" lanjut Donner Gultom.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
"Mendapatkan pendidikan adalah hak anak bangsa dan kewajiban pemerintah menyediakan sarana/prasarana tanpa ada nya tebang pilih dari pemerintah demi mewujudkan kemajuan sumber daya manusia di sepucuk jambi sembilan lurah ini" tutup Donner Gultom. [afs]