20 Pemuda Jambi ini bekerja sekaligus tinggal di bangunan yang sama selama di Malaysia. “Mereka hanya diizinkan keluar dari gedung 2 hingga 3 kali dalam sebulan oleh bosnya,” lanjut orangtua lainnya.
Hingga akhirnya, pada Maret 2023, sebelum Ramadhan, terjadi penggerebekan, lalu semuanya ditahan oleh kepolisian Malaysia. “Sejak saat itu kami sempat kehilangan kontak,” lanjutnya lagi.
Baca Juga:
Wakil Bupati Karo Lantik Gugus Depan Pramuka SD Swasta Sint Yoseph, Ini pesannya!
Kabar terakhir yang diterima para orangtua ini, 17 anak mereka di tahan di Melaka dan 3 ditahan di Kuala Lumpur.
Karena tak pernah mendapat kabar resmi soal status penahanan anak mereka dan belum pernah dihubungi KBRI maupun pemerintah, kemudian perwakilan orangtua ini mendatangi Gubernur Jambi Al Haris di rumah dinasnya pada Selasa (23/2).
Sekitar 10 orang, mereka ditemui langsung oleh Gubernur Jambi Al Haris di ruang kerjanya. Mereka rata-rata tinggal di Kota Jambi.
Baca Juga:
Wabup Karo Hadiri Grand Opening Bank Sumut KCP Sibolangit
Al Haris kepada media mengatakan, ia juga kaget dan baru mengetahui kasus penahanan 20 pemuda Jambi ini setelah didatangi 10 perwakilan orangtua ini ke rumah dinasnya.
Al Haris juga langsung menghubungi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia untuk menkonfirmasi status 20 pemuda Jambi yang ditahan di sana.
Pembicaraan itu kata Gubernur juga langsung didengar oleh para orangtua karena diaktifkan load speakernya.