WahanaNews-Banten | Sarmani, Kepala Dusun (Kadus) IV Mendelang, Desa Muara Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi meninggal dunia, Senin (3/1/2022) pagi usai menjalani operasi di Rumah Sakit (RS) Hanafie Muara Bungo.
Sarmani sebelumnya menjadi korban amukan gajah dan sempat menjalani perawatan selama 3 hari di RS.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Kepala Desa (Kades) Muara Sekalo Suherman membenarkan meninggalnya Sarmani.
Menurut Suherman, korban menghembuskan napas terakhir pada pukul 06.40 WIB.
Jenazah korban akan dimakamkan di kampung halamannya di Curup, Provinsi Bengkulu.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
"Dari keterangan dokter yang merawatnya ada dua tulang rusuk patah dan patahannya merobek paru-paru Sarmani," kata Suherman melalui sambungan telepon.
Sebelumnya, Sarmani bersama 3 rekannya mencoba menghalau 2 gajah yang akan masuk ke kebunnya pada Jumat (31/12/2021) sore lalu.
Dari gajah yang dihalau, satu ekor mengamuk hingga mengejar keempat orang tersebut. Namun yang menjadi korban adalah Sarmani.
Korban diinjak sekitar 3 kali di bagian perut dan gajah menanduk perutnya dengan gading sehingga mengalami luka.
Selanjutnya, korban langsung dilarikan ke RS Sultan Thaha Saifuddin (STS) Tebo pada malam pergantian tahun tersebut sekitar pukul 22.00 WIB.
Ternyata dokter bedah tidak berada di tempat hingga dirujuk ke RS Hanafie Bungo.
Menurut hasil pemeriksaan dokter, tulang rusuk Sarmani patah dan paru-parunya sedikit rusak akibat kena gading gajah liar yang mengamuk.
Kronologis
Peristiwa naas yang dialami Sarmani bermula saat dirinya mencoba mengusir gajah yang hendak merusak kebunnya.
Namun, naas Sarmani malah diinjak gajah tersebut.
Suherman menjelaskan kronologis kejadian tersebut.
Ia mengatakan berdasarkan keterangan warga peristiwa terjadi sekira pukul 19.00 malam.
Pada saat itu ada dua gajah yang melintas.
Kemudian Sarmani mengusir salah satu gajah dari kebunnya.
Namun, gajah yang yang satunya lagi mengejar Sarmani.
"Mungkin seperti itulah kira-kira kronologisnya," jelas Suherman.
Menurut dia, Desa Muara Sekalo memang jadi lintasan gajah.
"Yang namanya lintasan gajah, satu tahun itu sudah pasti dilewati gajah," kata Suherman
Kata Suherman, pada saat kejadian yang mengusir gajah ada empat orang, 3 orang lari dan selamat sedangkan Sarmani jadi korban amukan gajah.
Respons BKSDA
Pelaksana Tugas Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Jambi, Didik Bangkit Kurniawan memberikan keterangannya.
Ia menjelaskan, tim BKSDA Jambi bersama dengan pihak terkait lainnya menggiring gajah yang sempat menjadi perbincangan di Dusun IV Medelang, Desa Muara Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo.
Langkah ini untuk mengamankan gajah tersebut, pihaknya melakukan dengan upaya menggiring gajah tersebut ke kebun.
Ini dilakukan agar gajah tersebut tidak kembali ke lingkungan masyarakat.
"Sudah tadi bersama dengan tim kita lakukan pengiringan, jadi kita giring gajah tadi untuk kembali ke habitatnya," kata dia. [afs]