Wamen Ratu Ayu juga mengapresiasi SPPG Pematang Sulur 1 yang telah menyalurkan sekitar 300 porsi MBG per hari bagi kelompok prioritas 3B (Busui, Bumil dan Baduta). Hal ini sejalan dengan komitmen Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang telah melakukan MoU dengan BGN, agar setiap SPPG mengalokasikan minimal 10% dari total distribusi untuk kelompok 3B tersebut.
Dalam kesempatan itu, Wamen Ratu Ayu juga berbincang dengan penerima manfaat, diantaranya seorang ibu hamil delapan bulan dan seorang ibu menyusui dengan bayi usia lima bulan yang menyampaikan manfaat langsung dari program MBG. Selain itu ia juga menyoroti perkembangan seorang baduta berusia satu tahun lebih bernama Maira, yang terlihat aktif dan memiliki nafsu makan baik setelah rutin mengkonsumsi MBG.
Baca Juga:
SPPG Situbondo Mulai Beroperasi Layani 2.832 Siswa Penerima Program Makan Bergizi Gratis
Lebih lanjut, Wamen Ratu Ayu menekankan bahwa keberhasilan penyaluran MBG ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota, serta dukungan dari tim pendamping keluarga. Kolaborasi ini memastikan bahwa program prioritas Presiden benar-benar menyentuh masyarakat, terutama unit terkecil yaitu keluarga.
“Program MBG tidak hanya berfungsi sebagai intervensi gizi, tetapi juga merupakan investasi penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045. Generasi yang kini masih berusia di bawah dua tahun akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan, sehingga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) harus dijaga dengan baik melalui pemenuhan gizi sejak dalam kandungan,” kata Wamen Ratu Ayu.
"Keluarga yang sehat dan bahagia akan melahirkan generasi emas yang tangguh, dan monitoring lapangan yang dilakukan hari ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program MBG berjalan dengan baik dan tepat sasaran," pungkasnya.
Baca Juga:
Pemprov Lampung Pastikan Lahan Pembangunan SPPG Bebas dari Sengketa Hukum dan Kepemilikan
[Redaktur : Ados Sianturi]