Jambi.WahanaNews.Co | Alur cerita gugatan pra peradilan kasus korupsi gagal bayar atas surat utang jangka menengah Medium Tern Note (MTN) oleh PT Sunprima Nusantara (SNP) pada tahun 2017-2018 di Bank Jambi dengan tersangka mantan Direktur Pemasaran Bank Jambi Yusak El Halcon masih terus bergulir.
Terbaru, dalam sidang yang berlangsung dengan agenda kesimpulan para pihak di Pengadilan Negari Jambi kuasa hukum tersangka Prof. Yusril Ihza Mahendra, SH., M.Sc menyampaikan sejumlah hal kepada awak media.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Subulussalam Selaku Pembina Upacara di Apel Hari Santri, Forkopimda Dengarkan Pidato Menag
Menurut Yusril, memang kesimpulan yang disampaikan oleh pihaknya berbanding terbalik dengan yang disampaikan oleh Jaksa Penuntut Umum, soal itu dia bilang begini.
“Karna kami berpendapat bahwa pihak penyidik Kejaksaan Tinggi Jambi dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan sampai kemudian menetapkan tersangka
Pak Yunsak El Halcon Dirut Bank 9 Jambi, itu tidak memenuhi prosedur sebagaimana diatur dalam kitab undang-undang hukum acara pidana,” kata Yusril Ihza Mahendra, Senin, 10 Juli 2023.
Yusril yakin akan adanya alasan yang cukup kuat terkait kasus yang sedang menjerat mantan Dirut Bank Jambi Yunsak El Halcon. Pertama karena, kata Yusril, adalah tidak dipenuhinya 2 bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan kliennya itu menjadi tersangka.
Baca Juga:
Bupati Labuhanbatu Utara Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Toba 2024: Siap Amankan Pilkada
“Kemudian terjadinya pelanggaran-pelanggaran prosedur dalam proses melakukan penyelidikan, menerbitkan Sprindik serta kemudian menerbitkan surat keputusan tersangka,” ujar Yusril.
Tak berhenti disitu, Yusril juga menegaskan bahwa sampai dengan sekarang pun, menurut dia tak ada bukti kerugian negara yang muncul dari hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan.
Padahal berdasarkan Sema Mahkamah Agung, disebutkan Yusril bahwa untuk memastikan adanya kerugian negara, itu harus lewat audit BPK.