JAMBI.WAHANANEWS.CO - Di sebuah sudut desa di pedalaman Provinsi Jambi, tampak seorang anak kecil berjalan tanpa alas kaki, menyusuri jalan tanah merah yang becek karena hujan semalam. Di tangannya ada satu buku yang dibungkus plastik kresek lusuh. Bukan karena ia ingin terlihat hebat, tetapi karena ia tahu bahwa hanya buku itu yang bisa membawanya keluar dari dunia yang serba kekurangan, namanya Rizky, usianya 10 tahun, Ia tak pernah tahu siapa Menteri Pendidikan, siapa nama Gubernur atau apa itu Program Nasional.
Tapi satu hal yang ia tahu : selama bisa sekolah, ia masih punya HARAPAN. Karena pendidikan bukan hanya cara membaca dan menulis. Pendidikan adalah alat untuk bertahan hidup. Di tempat terpisah seorang anak gadis kecil Bernama Ririn, seorang anak petani karet di daerah Kabupaten Tebo, pernah ditanya apa mimpinya.
Baca Juga:
Kemendikdasmen Luncurkan Panduan dan Buku Kurasi STEM untuk Perkuat Pendidikan Abad 21
Ia menjawab lirih, “Saya mau jadi guru, biar anak lain bisa belajar seperti saya.” Jawaban itu sederhana, tapi menggetarkan. Karena dalam dunia yang penuh ketimpangan, anak seperti Ririn ini masih mampu berpikir tentang memberi. Ia tak menuntut fasilitas mewah. Ia hanya ingin ada yang percaya padanya.
Ketika seseorang lahir dalam kemiskinan, tak banyak pilihan yang ia punya. Tapi pendidikan membuka kemungkinan-kemungkinan baru. Ia memberi jendela pada dunia, memberi panggung untuk membuktikan bahwa asal-usul bukan penentu masa depan. NELSON MANDELA pernah berkata : "Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat kamu gunakan untuk mengubah dunia.". Tapi bagaimana bisa anak-anak kita mengubah dunia kalau mereka sendiri kesulitan menjangkau sekolah..? Bagaimana bisa mereka berlari ke masa depan jika kaki mereka masih terikat pada realitas hari ini yang penuh kekurangan..?
Di Sumatera ini, masih banyak anak yang terpaksa putus sekolah karena alasan ekonomi. Ada yang harus membantu orang tua di sawah, ada yang malu karena tak punya seragam, ada pula yang terpaksa menikah di usia muda karena tak melihat jalan lain.
Baca Juga:
AI Resmi Masuk Kurikulum Perguruan Tinggi, Kemdiktisaintek dan Wamen Komdigi Sepakat Dorong Inovasi Digital Nasional
Padahal, penelitian dari UNESCO menunjukkan bahwa setiap tambahan satu tahun masa sekolah dapat meningkatkan penghasilan seseorang hingga 10%–15%. Bahkan, wanita dengan pendidikan dasar lengkap punya peluang dua kali lebih besar untuk melahirkan anak yang sehat dan bebas stunting.
Artinya, pendidikan bukan hanya memutus rantai kemiskinan, tapi juga menyelamatkan masa depan generasi berikutnya.
Pemerintah Provinsi Jambi melalui Visi besar Jambi Mantap Berdaya Saing dan Berkelanjutan 2025–2029 memahami bahwa keberhasilan pembangunan tidak diukur dari jumlah jembatan atau gedung tinggi, tetapi dari wajah-wajah cerah anak-anak yang berani bermimpi. Oleh karena itu, beberapa terobosan penting telah dirancang adalah bagaimana perangkat daerah (PD) terkait mampu menjalankan program yang telah direncanakan dengan baik.