Dari gambaran perubahan baik dari pemeriksaan darah maupun gambaran perubahan organ secara nekropsi maka dapat disimpulkan sementara bahwa penyebab kematian harimau sumetera itu adalah malnutrisi kronis dan selanjutnya untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian harimau ini kami akan mengirimkan sampel organ tubuh harimau ke laboratorium PSSP (Pusat Study Satwa Primata).
Kondisi satwa saat pertama masuk di Tempat Penyelamatan Satwa Balai KSDA Jambi dalam kondisi yang sangat buruk (kurus kering), malnutrisi, letargi, nafsu makan buruk, terlihat kaki kanan depan membengkak dan tidak digunakan untuk berjalan.
Baca Juga:
Harimau Sumatera Ditemukan Mati di Medan Zoo
Mulai pada 17 Oktober 2021, telah dilakukan tindakan medis berupa pemberian obat- obatan vitamin (supportif), anti inflamasi dan anlgesik serta pemberian pakan berupa ayam hidup dua ekor dengan berat 2,5.
Selanjutnya pada 18-27 Oktober 2021, diberikan makan secara berkala yaitu ayam, kelinci, hati sapi serta vitamin (supportif) anti inflamasi dan anlgesi serta antibiotik namun seringkali makanan tersebut tidak dihabiskan.
Baca Juga:
Sapi Milik Warga di Siak Jadi Sasaran Harimau Sumatera
"Kita juga sudah melakukan tindakan medis oleh tim medis Balai KSDA Jambi dipimpin oleh drh Yuli Akhmal dan drh Zulmanudin bersama dengan drh Sugeng Dwi Hastono dari Amanah Veterinary Services, Lampung berupa pembiusan untuk pemeriksaan fisik, pengambilan sampel darah dan feses hasil pemeriksaan sampel feses ditemukan telur cacing Cooperia sp.
Berdasarkan pemeriksaan radiologi diketahui kaki kanan depan mengalami fraktur atau patah (Fraktur oblique humerus dextra ) dan luxatio dan hasil pemeriksaan darah (laboratorium) menunjukkan malnutrisi dan pihak BKSDA Jambi juga telah memberikan harimau tersebut ayam broiler dan hati ayam namun tidak dimakan.
"Siang dan malam hari diberikan pakan berupa hati sapi (dimakan) dan satwa masih mau minum. Tindakan medis yang dilakukan berupa pemberian vitamin dan bio energy namun satwa terlihat masih berbaring dan lemas," kata Rahmad Saleh.